Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Materi ini lanjutan dari
materi sebelumnya …………
Wahai saudaraku salah satu
penyakit manusia yang muncul secara tiba-tiba adalah
bila keadaan dirinya lebih baik dari orang lain, lalu muncullah
RASA BERBANGGA DIRI .
Sungguh banyak orang yang iman dan amalnya rusak hanya karena merasa bangga dengan apa
yang telah dikerjakannya , dengan apa yang telah diraihnya,
bangga atas keberhasilannya,
Bukannya mensyukuri atas
nikmat tersebut tapi dirinya menjadi manusia yang kufur
nikmat . Mari kita lanjutkan
keajaiban Al Qur’an yang ketiga
yaitu
Keajaiban al Quran memiliki makna yang sama tapi kandungannya
yang berbeda.
Tren sebelum turunnya
Al-Qur’an di zaman Rasulullah saw adalah adalah saling
membanggakan syair dan sastra. Syair terbaik akan
dipajang di Ka’bah dan disaksikan semua orang. Hingga datangnya sebuah
Kitab Mukjizat bernama Al-Qur’an.
Tentunya, sebagai mukjizat
ia harus mengalahkan seluruh kitab dan tulisan yang ada di
waktu itu. Mulai dari kandungan isinya sampai keindahan
sastranya.
Seketika Al-Qur’an menjadi yang terbaik dan tidak ada satu
orang pun yang bisa membuat sepertinya.
Kali ini kita akan
menengok kembali keindahan makna dan bahasa
Kitab ini, Allah berfirman,
مَّن يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُن لَّهُ نَصِيبٌ مِّنْهَا وَمَن يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُن لَّهُ كِفْلٌ مِّنْهَا -٨٥-
“Barangsiapa memberi
pertolongan dengan pertolongan yang baik, niscaya dia akan
memperoleh bagian dari (kebaikan)nya. Dan barangsiapa memberi
pertolongan dengan pertolongan yang buruk, niscaya dia akan memikul
bagian dari (keburukan)nya.”
QS An-Nisa’ 85 .
Al-Qur’an sering
mengingatkan bahwa setiap kebaikan dan keburukan akan kembali kepada
pelakunya.
Ayat ini pun senada dengan penjelasan diatas, siapa yang memberi
pertolongan dengan memberi kebaikan atau mengajak untuk
berbuat baik maka ia akan mendapat bagian dari (kebaikan)nya, begitu pula
sebaliknya.
Namun kita akan berhenti
pada kata Nasibun (نَصِيبٌ) dan Kiflun (كِفْلٌ) yang sama-sama memiliki
arti “bagian”.
Mengapa ketika berbicara tentang pertolongan yang
baik, Allah menggunakan kata Nasibun dan ketika berbicara
tentang pertolongan yang buruk,
Allah menggunakan
kata Kiflun ?
Walaupun memiliki arti
yang sama, kata Nasibun dan Kiflun juga memiliki perbedaan. Kata
Nasibun mengandung arti “tambahan” dan kata Kiflun mengandung
arti “setara”.
Jadi, bagian yang akan didapat dari pertolongan yang baik
itu akan dilipat gandakan oleh Allah swt, sementara keburukan hanya
akan dibalas dengan setimpal.
Sungguh Allah Maha Pengasih
bagi seluruh hamba-Nya…
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar