Jumat, 04 Mei 2018

LIMA KUNCI SUKSES MERAIH KEBAHAGIAAN HIDUP


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Sayidinal-Imam Malik ibn Anas atau nama lengkapnya: Mālik ibn Anas bin Malik bin 'Āmr bin `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani. 

Lahir di Madinah pada tahun 714M/93H, dan meninggal pada tahun 800M/179H. Beliau adalah pakar ilmu fiqh dan hadits (pengarang kitab al-Muwatha') serta pendiri Madzhab Maliki.

Dalam sebuah riwayat di bulan Ramdhan pada saat berbuka puasa beliau menangis hingga bercucuran air matanya membasahi janggutnya, lalu salah satu muridnya bertanya.

Murid: ''Wahai guruku yang mulia, kenapakah engkau menangis sedemikian sedih serta menyayat hati kami  ?? 

Apakah ada di antara kami yang membuat hatimu sedih, atau hidangan ini kurang berkenan  ??!"

Imam Malik: ''Tidak ... tidak wahai murid-muridku. Sungguh, kalian adalah murid-murid terbaikku dan sangat khidmah padaku, bahkan hidangan ini teramat nikmat buatku."

Murid: ''Lalu kenapakah wahai guru kami yang tercinta?"

Imam Malik: ''Sungguh, aku pernah berbuka dengan guruku (Sayidinal-ImamJa'far ash-Shadiq, cucu Baginda Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam), dalam makanan yang nikmat seperti saat ini, dan beliau (Sayidina Ja'far ash-Shadiq) berkata sambil terisak:

"Wahai ibnu Anas (Imam Malik) tahukah engkau, Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam terkadang berbuka dengan 3 buah kurma dan air, tapi beliau merasa sangat nikmat penuh syukur. 

Bahkan seringkali Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam hanya berbuka sebutir kurma di bagi dengan Sayyudatuna Aisyah. 

Tapi sungguh beliau merasa sangatlah nikmat. Beliau (Rasulillah shallallahu 'alaihi wa sallam) sedikit sahur dan bukanya. 

Tapi sangatlah banyak ibadah dan syukurnya, dan beliau selalu mendoakan kita umatnya yang selalu lalai kepada Baginda!!!"

"Sedang hari ini, kita di penuhi makanan nikmat dalam berbuka, tapi kita sangatlah jauh dari ibadah dan rasa syukur??" Lanjut Imam Malik.

"Dan tahukah kalian setelah berkata itu, maka guruku manusia yang mulia (Sayidinal-Imam Ja'far ash-Shadiq) pingsan karena tiada mampu terkenang akan Rasulullah saw." Masya Allah Tabarakallah ... " kata imam Malik .

Setelah Imam Malik ibn Anas menceritakan hal itu sambil terisak tangis kepada murid-muridnya, maka tiba-tiba ruangan tersebut menjadi haru dengan isak pilu kerinduan kepada Baginda Nabi  saw. (Allah ... Allah ... Ya Rasulallah).

Mari tataplah santapan sahur dan berbuka kita, lalu tela'ah amal ibadah kita. Bersyukurkah kita atau kufurkah kita ??? Wallahu A'lam.

R E N U N G A N  :

Kita sebaga umat Nabi Muhammad saw yang sangat mencintai kita walaupun saat itu kita belum lahir , tapi selalu seing berdo’a agar umat beliau di masa mendatang akan jauh lbih baik lagi dibandingkan umat-umat sebelumnya .

Sekarang sudah sejah apa rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad saw ?  Lalu apa bukti rasa cinta kita kpada beliau  ?

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar