Minggu, 03 Juni 2018

AGAMA MODAL DASAR UNTUK BERUMAH TANGGA.


PROBLEM  RUMAH  TANGGA  KE  1 .

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahim.

Wahai saudaraku saat belum berumah tangga , ingin berumah tangga, ingin memiliki pasangan yang ganteng atau cantik . Ingin mendapatkan pasangan yang sesuai dengan selera hati.

Namun kenyataannya jarang yang bertemu dengan orang yang pas sesuai dengan selera hati, tetap saja ada kekurangannya. 

Itulah yang menjadi rahasia Allah . Agar masing – masing bisa belajar dari pasangannya sendiri , saling mendidik, saling berkasih sayang , saling memahami, saling pengertian, saling menanamkan kepercaan .

Akan tetapi ternyata di dalam perjalanan hidup setelah menikah itu tidak seenak seperti bayangan sebelum menikah  .

Saat sebelum menikah segalanya serba bagus , serba menyenangkan , serba sempurna. Sampai yang burukpun nampaknya baik .

Setelah menikah berjalan beberapa bulan dan tahun , mulailah nampak kekurangan itu dan ini , mulai jelas sifat aslinya masing – masing  .

Sehingga bagi mereka yang kurang menyadari akan hal ini tidak jarang menimbulkan percekcokan mulut. Bahkan tidak jarang saling menjelekkan masing – masing .

Sungguh alangkah ngerinya bila rumah tangga yang terjadi seperti ini . Akibatnya keduanya berada dalam kubangan api yang siap membakar diri mereka sendiri .

Disinilah perlunya penekanan bahwa sebelum menikah itu hendaknya utamakan agamanya terlebih dahulu dibandingkan dengan yang lainnya .

Yang agamanya sudah kuat saja bisa tergoda dengan  orang lain , apalagi bila tidak ada pegangan agama jauh lebih mengerikan .

Oleh karena itu mari kita perbaiki diri kita dalam hal agama yang kita anut selama ini. Dan mari kita laksanakan amanat masing – masing yang diembankan kepada kita oleh Allah .

Bila hal ini dipegang teguh , maka Insya Allah rumah tangga akan menjadi bahagia , walupu hidupnya itu pas – pasan atau bahkan lebih banyak kurangnya daripada pasa atau lebih.

Semoga uraian ini bermanfaat .

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar