Assalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Beriman artinya percaya . Rukun adalah syarat . Rukun Iman merupakan syarat menjadi orang yang percaya . Kepercaan akan nampak bila mewujudkan apa yang diimaninya .
Rukun Iman itu ada enam yaitu beriman kepada Allah , Hari Akhirat , Para Malaikat , Kitab - kitab Allah , Rasul , ketetapan Allah [ baik atau buruk ] .
Beriman kepada Allah adalah dengan cara mewujudkan takwa terhadapNya yaitu jalanilah segala perintahNya dan jauhilah segala laranganNya .
Berimanlah kepada Hari Akhirat, karena kampung akhirat adalah akhir tujuan hidup
manusia.
Caranya adalah menyibukkan diri untuk memperbanyak bekal untuk kebutuhan akhiratnya .
Bila ingin berbahagia kelak disana, maka yang ditanam adalah amal ibadah yang ikhlas, amal soleh yang diridoi oleh Allah , rajin bersedekah , menafkahkan hartanya di jalan yang benar [ yang disukai oleh Allah .
Bila hak tersebut tidak dilakukan maka dirinya masih beriman kepada dunia . Apa yang diperolehnya, apa yang dimilikinya hanya terhenti sampai kebutuhan duniawi saja .
Jangan beriman kepada kehidupan dunia , karena sifat dunia itu serba kurang dan fana. Dunia itu penuh dengan kepalsuan dan menyesatkan .
Berimanlah kepada para malaikat Allah karena di antara malaikat itu ada yang bertugas
membawakan wahyu dari Allah untuk para Nabi
dan Rasul .
Berimanlah kepada para nabi dan Rasul Allah, jangan membeda-bedakannya . Nabi dan Rasul Allah itu memiliki tugas
untuk menyempurnakan akhlak manusia agar kemuliaan dan kesempurnaan manusia yang sudah diberikan oleh Allah itu tetap terjaga .
Selain dari itu manusia juga diangkat menjadi khalifah di muka bumi ini artinya seluruh isi alam semesta ini harus dijaga ,
bukan dirusak artinya manfaatkan semuanya sesuai dengan fungsi dan kegunaannya , baik yang berkaitan dengan alam semesta maupun sebagai manusia .
Berimanlah kepada Kitab-Kitab Allah , Jabur,
taurat, Injil dan Al Qur’an , jangan percaya kepada kitab2 yang bikinan atau
karangan manusia .
Karena diantara mereka yaitu para ahli Kitab,
sebagian mereka percaya apa yang diturunkan Allah, namun juga tidak mempercayai bagian yang lainnya .
Kebanyakan para ahli kitab mereka hanya
mempercayai ayat-ayat Allah yang mereka sukai saja hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawinya saja .
Bukan saja ahli kitab yang non Islam saja, tapi yang Islampun sampai saat ini masih banyak . Mereka menyalah gunakan Al Qur'an , memanfaatkan Al Qur'an hanya untuk memperturutkan keinginan hawa nafsunya, bukan karena Allah swt .
Ayat - ayat Al Qur'an hanya dimanfaatkan untuk mendoktrin orang lain , mempengaruhinya agar apa yang disampaikannya itu dipercaya, kemudian untuk membentuk kelompok untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya .
Jadi Al Qur'an itu bukan diamal sesuai isi kandungan ayatnya seperti apa yang dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya .
Itulah makanya kalau kita tidak membuka sendiri Al Qur'an yang ada terjemahannya , dan juga Hadist - Hadist Nabi saw akan mudah terjebak, gampang tertipu .
Contoh orang rajin membaca istighfar misalnya sehari 1000 x , tapi masih bodoh dalam mengamalkannya .
Minta diampuni dosa dan kesalahannya saat berdzikir, tapi dalam menjalani kehidupannya tidak berusaha menjauhi perbuatan dosa dan maksiat .
Beriman kepada takdir atau ketetapan Allah baik dan buruk . Artinya apa yang datang kepada kita harus diyakini bahwa itu adalah dari Allah swt .
Bila yang datang itu baik dan benar, maka jangan berbangga diri, tapi harus bersyukur dengan cara menjaganya, menumbuh kembangkannya sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah swt.
Namun bila yang datang itu buruk atau tidak sesuai dengan kehendak kita, maka itu harus dikaji , ada apa dengan diri kita . Karena Allah tidak mungkin memberikan sesuatu itu yang buruk buat kita. Tidak mungkin Allah menzalimi kita .
Allah berfirman di dalam QS Yunus ayat 44 yang artinya ,
"Sungguh AKU tidak pernah menzalimi manusia sedikitpun , akan tetapi kebanyakan manusia itulah yang banyak menzalimi dirinya sendiri "
Menzalimi dirinya sendiri inilah yang harus dikaji oleh kita, kenapa kita tertimpa seperti ini , kita harus mencari penyebabnya.
Bukan mencari pada orang lain yang membenci terhadap diri kita, tapi keburukan kita sendirilah yang harus dicarinya. Bila sudah ketemu maka segeralah perbaiki.
Baik buruknya keimanan seseorang itu harus ditandai dengan perbuatan yang nyata .
Perbuatan yang didasari dengan keimanan itulah yang dinamakan ketakwaan .
Semoga uraian ini
bermanfaat untuk kita semua . Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar