Senin, 23 Juli 2018

JANGANLAH MENYEPELEKAN BACAAN ISTIGHFAR .


ISTIGHFAR itu ringan diucapkan tapi sangat berat untuk diamalkan ke dalam kehidupan sehari - hari .

ISTIGHFAR itu adalah merupakan tanda bahwa kita harus berusaha untuk menjalani kehidupan ini dengan lurus, dengan baik dan benar .

Imam Ahmad bin Hambal ra  [ murid Imam Syafi’I ] yang dikenal sebagai Imam Hambali.

Di masa akhir hidupnya  beliau bercerita :
Suatu waktu ketika saya sudah usia tua  saya tidak tahu kenapa ingin sekali menuju satu kota di Iraq . Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada keperluan .

Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menujuke kota Basrah. Begitu tiba di sana waktu Isya, saya ikut shalat berjama’ah Isya di masjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat .

Begitu selesai solat dan jama’ah bubar, Imam Ahmad ingin tidur di masjid. Tiba2 penjaga masjid dating menemui Imam Ahmad sambil bertanya, “ Kenapa kamu disini Syekh ?”

Kata Syekh boleh digunakan untuk tiga panggilan : 1. Untuk orang tua ; 2. Untuk orang kaya atau 3. Untuk orang berilmu .

Panggilan syekh di kisah ini sebagai orang tua , karena penjaga itu memanggil hanya sebagai orang tua .

Penjaga itu tidak tahu yang lelaki itu adalah Imam Ahmad. Dan Imam Ahmadpun tidak memperkenalkan dirinya .

Di Iraq semua kenal siapa Imam Ahmad, seorang ulama besar dan ahli Hadist ., sejuta Hadist dihafalnya, sangat shalih dan zuhud .

Zaman itu tidak ada kamera / gambar sehingga orang tidak tahu wajahnya , Cuma namanya saja sudah dikenal .

Imam Ahmad menajwab , “ Saya ingin istirahat saja, saya musafir “
Kata penjaga itu, “ Tidak boleh , tidak boleh tidur di masjid “

Imam Ahmad bercerita , “ Saya diusir oleh orang itu , disuruh keluar dari masjid. Setelah keluar masjid, dikuncinya pintu majid. Lalu saya ingin tidur di birai masjid . 

Ketika sudah berbaring di birai Masjid penjaganya dating lagi , marah2 kepada Imam Ahmad  “ Kamu mau apa lagi syaikh ?  Kata penjaga , 

" Saya mau tidur , saya musafir “ Kata Imam Ahmad . 
Lalu penjaga masjid berkata , “ Di dalam masjid tidak boleh, di birai masjid juga tidak boleh “ Imam Ahmad diusir . 

Imam Ahmad bercerita saya diusir sampai jalanan .

Di samping masjid ada penjual roti  [ rumah kecil sekaligus untuk membuat & menjual roti ]. Penjual roti sedang membuat adonan, sambil melihat kejadian Imam Ahmad diusir oleh penjaga masjid tadi .  

Ketia Imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari Jauh, “ Mari syaikh, anda boleh menginap di tempat saya, saya punya tempat, meskipun kecil. “  

Kata Imam Ahmad “ Baik “ . Imam Ahmad masuk ke rumahnya, duduk di belakang penjual roti [ dengan tetap tidak memperkenalkan siapa  dirinya , hanya bilang sebagai musafir ] .

Penjual roti punya prilaku baik dan memuliakan tetamu. Kalau imam Ahmad mengajak berbicara , pasti dijawabnya . Kalau tidak dia terus membuat adonan roti sambil [ terus menerus ] melafadzkan istitighfar . “ Astaghfirullaah “ .  

Saat meletakkan garam astaghfirullah, memecahkan telur astaghfirullah , mencampur gandum astaghfirullah . Dia senantiasa mengucapkan astaghfirullah . Sebuah kebiasaan mulia .

Imam Ahmad terus memperhatikannya . Lalu Imam Ahmad bertanya “ Sudah berapa lama kamu lakukan ini ? " . 

Orang itu menjawab “ Sudah lama sekali syaikh , saya menjual roti sudah 30 th, jadi semenjak itu saya lakukan “  

Imam Ahmad bertanya , “ Apa hasil perbuatan mu ini ? “ . 
Orang itu menjawab , “ [ lantaran wasilah istighfar ] tidak ada hajat / keinginan yg saya minta kecuali pasti dikabulkan oleh Allah . Semua yang saya minta Ya Allah ..pasti saya akan dapat . 

Rasulullah bersabda, “ Siapa yang menjaga istighfar , maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan beri rezeki dari jalan yang tak disangka – sangka “  

Lalu orang itu melanjutkan , “ Semua dikabulkan Allah kecuali satu masih satu yang belum Allah beri “  

Imam Ahmad penasaran “ Apa itu “  

Kata orang itu “ Saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad. Seketika Imam Ahmad bertakbir “ Allaahu Akbar “ 

Allah telah mendatangkan saya jauh dari Bagdad pergi ke Bashrah dan bahkan sampai diusir oleh penjaga masjid. Sampai ke jalanan, ternyata istighfarmu “.  

Penjual roti terperanjat , memuji Allah , ternyata yang di depannya adalah Imam Ahmad . Ia pun langsung memeluk dan mencium tangan Imam Ahmad.

Sumber : Kitab Manaqib Imam Ahmad .
Wallaahua’lam .

Semoga ini bermanfaat 

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar