Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku kita boleh mencintai seseorang selain Allah ,
Akan tetapi cinta sewajarnya yg tidak melebihi cintanya kita kepada Allah SWT,
karena
Allah menganugerahkan cinta tersebut
untuk kita syukuri atas karunia tersebut,
dan cinta kita selalu berdasarkan atas RidhoNya.
Allah SWT mengingatkan dalam FirmanNya
di dlam QS At Taubah [ 9 ] : 24
yang artinya:
“ Katakanlah (wahai Muhammad):
"Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu,
dan isteri-isteri (atau suami-suami) kamu, dan kaum
keluarga kamu, dan
harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang
kamu bimbang akan merosot, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, -
(jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan RasulNya dan (daripada)
berjihad untuk ugamaNya,
maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan
keputusanNya (azab siksaNya);
kerana Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang
yang fasik (durhaka) “.
Melalui ayat ini jelas dan
tegas siapapun yang mencintai urusan dunianya melebih daripada cinta
kepada Allah dan Rasul-Nya alamat celaka.
Bahkan Allah mencap orang tersebut
termasuk golongan fasik .
Duniawi yang Allah berikan
itu bukan untuk dicintai . Akan tetapi untuk
dimanfaatkan sebagai lahan tambahan amal ibadah .
Jadi bila anda setelah
mendapatkan dunia lalu berhenti hanya sampai disitu maka disitulah anda sudah
tersesat dari jalan Allah .
Sedangkan Allah menunggu –
nunggu akan berbuat apakah anda setelah mendapatkan
kenikmatan-Nya .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar