Kamis, 09 Agustus 2018

DUNIA INI HANYA SEMENTARA WAKTU .


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Sesungguhnya keimanan bermula dari titik kesadaran akan kesementaraan hidup.
Karakteristik dunia yang fluktuatif dan pasang surut.

 Bermula dari yang disebut Ibnu Qoyyim.  Saat di mana jiwa kita terhenyak oleh realitas kehidupan kedua setelah dunia.

Maka bagian yang paling menggugah dan menyentuh keimanan, kesadaran yang kuat tentang waktu.

Waktu diberikan oleh Allah dalam tiga lapisan :

Lapisan pertama, individu waktu yang diberikan setiap manusia yang kita sebut dengan umur.

Lapisan kedua, umur masyarakat.  Setiap hubungan masyarakat memiliki umur tertentu. Ada saat-saat kematiannya.

Allah mengatakan :

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu. 
Maka apabila telah datang waktunya 
mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun 
dan tidak dapat (pula) memajukannya.”

QS. Al-A’raf [7]:  34.

Dengan kata lain, tiap-tiap bangsa mempunyai batas waktu kejayaan atau keruntuhan.

Rasul mengatakan :

“Manusia itu memiliki usia tertentu. Dan usia (kurun) umatku hanya seratus tahun (satu abad).”

Dalam al-Quran Allah berfirman, 

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia.”

QS. Ali Imran [ 3 ]  : 110.

Ternyata, itu bukan sebuah pernyataan yang konstan, yang tetap berlaku sepanjang masa.

Umar bin Khaththab menyatakan tentang ayat itu, maka  penuhilah syarat-syarat Allah tentang kriteria umat.

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala 
mengutus bagi umat ini di penghujung setiap seratus tahun (seabad) 
seseorang yang mentajdid (memperbaharui) agama umat ini.” 

Hr Abu Dawud

3. Lapisan ketiga, sejarah .

Waktu yang dimulai sejak Allah menciptakan Adam. Dan akan berakhir ketika Allah menghancurkan bumi dengan peristiwa kiamat :

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. 
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu 
yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”  

QS. Ar-Rahman  [ 55 ]  : 26- 27

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua . Insya Allah . Aaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar