Minggu, 04 November 2018

ALERGI KEHIDUPAN .


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji,
“Ustad, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati.”
Sang Ustad pun tersenyum, “Oh, kamu sakit.”
“Tidak Ustad, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Ustad meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan.”
Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan.
Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo.Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. 
Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. 
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya.Dalam hal berumah-tangga,bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. 
Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langBanyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan.
Semoga ini bermanfaat untuk kita semuanyas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar