Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Mungkin kau tak tahu dimana rizqimu. Tapi rizqimu tahu dimana engkau. Dari langit, laut, gunung, & lembah; Rabb memerintahkannya menujumu.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Mungkin kau tak tahu dimana rizqimu. Tapi rizqimu tahu dimana engkau. Dari langit, laut, gunung, & lembah; Rabb memerintahkannya menujumu.
Allah berjanji menjamin
rizqimu. Allah tidak pernah menzalimi hambaNya sedikitpun .
Maka melalaikan ketaatan
padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.
Tugas kita bukan
mengkhawatirkan rizqi atau bermuluk cita memiliki ; melainkan menyiapkan jawaban "Dari
Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karuniaNya.
Betapa banyak orang
bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam
angka ; tapi apa yang dinikmatinya.
Betapa banyak orang
bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji
yang mungkin esok pagi ditinggalkannya (mati).
Maka amat keliru jika
bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita.
Bekerja itu bagian dari
ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya.
Kita bekerja untuk
bersyukur, menegakkan taat dan berbagi manfaat.
Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita ; Allah taruh sekehendakNya.
Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik
dari Shafa ke Marwa ; tapi Zam-zam justru terbit di kaki Ismail, bayinya ??
Ikhtiar itu laku
perbuatan. Rizqi itu kejutan. Ia kejutan untuk disyukuri hamba bertaqwa; datang
dari arah tak terduga.
Tugas kita cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.
Sekali lagi; yang terpenting
di tiap kali kita meminta dan Allah memberi karunia. Jaga sikap kita saat
menjemput rezeki dan jawab pertanyaan ini "Buat apa ?"
Betapa banyak yang merasa
memiliki manisnya dunia; lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang
halalnya akan dihisab dan yang haramnya akan di'adzab.
Dengan itu kita mohon
"Ihdinash Shirathal Mustaqim"; petunjuk ke jalan orang nan diberi
nikmat ikhlas di dunia & nikmat ridhaNya di akhirat.
Bukan jalannya orang yg terkutuk apalagi jalan orang yang tersesat.
Maka segala puji hanya
bagi Allah; hanya dengan nikmatNya-lah maka kesempurnaan menjadi
paripurna".
Allahu Akbar.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar