Assalam,u'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Berfikirlah dahulu sebelum berbicara , karena
bila kata kata sudah keluarv dari mulut , maka tak bisa ditarik kembali .
Kata – kata itu mencerminkan pribadi si
pembicara . Kata – kata itu memberitahukan siapakah si pembicara tersebut .
Bila kata – kata itu benar, maka akan terasa
menyejukkan pendengarnya. Bila kata – kata itu buruk, maka akan menyakiti
pendengarnya.
ALLAH swt
berfirman,yang artinya:
“Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kamu kepada ALLAH dan katakanlah perkataan yang benar,
niscaya ALLAH memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu
dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati ALLAH dan Rasul-NYA, maka sesungguhnya ia
telah mendapat kemenangan yang besar”
[QS.
al-Ahzab: 70 – 71].
Rasulullah saw juga bersabda:
“Barangsiapa yang benar-benar beriman kepada ALLAH dan hari akhir hendaknya
berkata yang baik atau diam”
[HR. Bukhari dan Muslim].
Oleh karena itu pertimbangkanlah sebelum berbicara
apakah ucapan ini berdampak baik atau tidak ?
Karena apa yang kita ucapkan akan dicatat dalam lembar-lembar catatan amal kita
untuk dihisab.
ALLAH swt berfirman , yang artinya:
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat
pengawas yang selalu hadir”
[QS. Qaaf: 18].
Yakinlah apa yang kita katakan ada yang
mencatatnya dan akan diminta pertangung-jawaban atas hal itu .
ALLAH swt berfirman,yang artinya:
“……….Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggung-jawabannya”
[QS. al-Isra’: 36].
Mari kita jaga lisan-lisan kita karena lisan
ini paling besar dampaknya baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Abu Hurairah ra pernah mendengar, Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan ucapan (yang mengandung) keridhaan
ALLAH, ia tidak memperdulikannya, maka niscya ALLAH akan mengangkat derajatnya
disebabkannya. Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan ucapan (yang
mengandung) kemurkaan ALLAH, yang ia tidak perdulikan, niscaya akan
menceburkannya ke dalam Neraka Jahannam”
[HR. Bukhari].
Semoga ALLAH Subhanahu wa Ta’ala senantiasa
meluruskan lisan-lisan kita memperbaiki amalan-amalan kita dan memberikan kita
Taufik untuk mengamalkan perkara yang DIA cinta dan Ridhai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar