Sabtu, 22 Desember 2018

HIKMAH DAN KEUTAMAAN PERBUATAN YANG IKHLAS.


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku Allah akan senantiasa memelihara hambaNya yang mukhlis [ yang ikhlas ] dari perbuatan keji dan maksiat .
 
Sedangkan amal yang bisa diterima oleh Allah itu hanyalah amal perbuatan yang didasarkan keikhlasan .

Amal yang didasari keikhlasan itu adalah amal perbuatan yang dikerjakan karena Allah dan hanya untuk Allah swt .

Amal yang didasari keikhlasan itu tidak mengharapkan apapun dari manusia, tidak mengharapkan duniawi, kecuali hanya satu yaitu ridonya Allah swt.

Allah swt berfirman yaitu  ,

“ Walaqod hammat bihii wa hamma bihaa  lau laa an ro aa burhaana robbihi , kadzaa lika linashrifa ‘anhus suu a wal fahsyaa a , innahuu min ‘ibaa dinal mukhlashiina “

Yang artinya adalah  ,

“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang mukhlis“.

QS  Yusuf [ 12 ] :  24

Wahai saudaraku  tentang keutamaan dan jaminan bagi orang yang bekerja dengan ikhlas ini seharusnya menjadi motifasi utama kita dalam menjalankan tugas dan pekerjaan kita sehari-hari .

Apapun dimensi dan bentuk pekerjaannya atau perbuatannya , baik dalam konteks “hablum minaLlah atau Hablum minannas” harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah dan hanya untuk Allah swt .

Mengapa dikatakan demikian  ?  Karena hanya orang yang ikhlas nantinya yang akan meraih keberuntungan yang besar di hari kiamat, yaitu surga Allah yang penuh dengan kenikmatan, meskipun dia harus banyak bersabar terlebih dahulu ketika di dunia. 

Ayat ini juga merupakan salah satu diantara jaminan yang disediakan oleh Allah bagi orang-orang yang ikhlas  .
 
Jaminan lain yang Allah sediakan bagi mereka yang ikhlas dalam beramal bisa ditemukan dalam kisah perjalanan Nabi Yusuf as ketika beliau berhadapan dengan seorang wanita yang mengajaknya melakukan kemaksiatan.

Walaupun Nabi Yusuf as diajak berzina oleh wanita tersebut , namun karena Nabi Yusuf as hanya takutnya kepada Allah swt saja, maka oleh Allah swt beliau diselamatkan dari perbuatan kotor tersebut .

Termasuk kitapun sama , bila kita senantiasa takut kepada Allah, takut Allah marah, takut Allah tidak menyukai kita andaikan kita banyak melanggar pertintahNya dan banyak mengerjakan laranganNya .

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar