Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai
saudaraku Allah akan senantiasa memelihara hambaNya yang mukhlis [ yang ikhlas
] dari perbuatan keji dan maksiat .
Sedangkan
amal yang bisa diterima oleh Allah itu hanyalah amal perbuatan yang didasarkan
keikhlasan .
Amal
yang didasari keikhlasan itu adalah amal perbuatan yang dikerjakan karena Allah
dan hanya untuk Allah swt .
Amal
yang didasari keikhlasan itu tidak mengharapkan apapun dari manusia, tidak
mengharapkan duniawi, kecuali hanya satu yaitu ridonya Allah swt.
Allah swt
berfirman yaitu ,
“
Walaqod hammat bihii wa hamma bihaa lau
laa an ro aa burhaana robbihi , kadzaa lika linashrifa ‘anhus suu a wal fahsyaa
a , innahuu min ‘ibaa dinal mukhlashiina “
Yang artinya
adalah ,
“Sesungguhnya
wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun
bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda
(dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran
dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang mukhlis“.
QS Yusuf [ 12 ] : 24
Wahai
saudaraku tentang keutamaan dan jaminan
bagi orang yang bekerja dengan ikhlas ini seharusnya menjadi motifasi utama
kita dalam menjalankan tugas dan pekerjaan kita sehari-hari .
Apapun
dimensi dan bentuk pekerjaannya atau perbuatannya , baik dalam konteks “hablum minaLlah
atau Hablum minannas” harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah dan hanya
untuk Allah swt .
Mengapa
dikatakan demikian ? Karena hanya orang yang ikhlas nantinya yang
akan meraih keberuntungan yang besar di hari kiamat, yaitu surga Allah yang
penuh dengan kenikmatan, meskipun dia harus banyak bersabar terlebih dahulu ketika
di dunia.
Ayat
ini juga merupakan salah satu diantara jaminan yang disediakan oleh Allah bagi
orang-orang yang ikhlas .
Jaminan
lain yang Allah sediakan bagi mereka yang ikhlas dalam beramal bisa ditemukan
dalam kisah perjalanan Nabi Yusuf as ketika beliau berhadapan dengan seorang
wanita yang mengajaknya melakukan kemaksiatan.
Walaupun
Nabi Yusuf as diajak berzina oleh wanita tersebut , namun karena Nabi Yusuf as
hanya takutnya kepada Allah swt saja, maka oleh Allah swt beliau diselamatkan
dari perbuatan kotor tersebut .
Termasuk
kitapun sama , bila kita senantiasa takut kepada Allah, takut Allah marah,
takut Allah tidak menyukai kita andaikan kita banyak melanggar pertintahNya dan
banyak mengerjakan laranganNya .
Semoga
uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar