Sabtu, 19 Januari 2019

GELISAH YANG BERKAH


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku bila kita menghadapi suatu masalah terkadang hati gelisah ,resah dan bingung .
 
Namun apa yang dialami itu apakah akan membawa berkah ataukah akan hilang berkahnya .

Kebahagiaan hidup akan hadir jikalau tidak ada kegelisahan dalam hati kita.
Bagaimana akan bahagia jika hati kita senantiasa gelisah  ?

Meski kita hidup bergelimang harta, akan sia-sia jika kita selalu dihantui  dengan rasa gelisah karena takut harta kita berkurang. 

Meski kita hidup mentereng dengan jabatan yang tinggi, akan percuma saja jika kita selalu gelisah, takut kehilangan jabatan. 

Sebanyak dan sebagus apapun yang kita miliki, jika semua itu membuat kita gelisah, maka semuanya tidak menjadi berkah.

Akan tetapi, jika rasa gelisah kita adalah karena takut Alloh tidak ridho, takut Allah tidak suka dengan apa yang kita lakukan, dengan apa yang kita miliki,
maka inilah kegelisahan yang berkah. 

Karena gelisah yang seperti ini akan melahirkan rasa takut kepada Allah dan membuat kita makin mendekat kepada-Nya, berupaya sekuat tenaga menjauhi
segala apa yang tidak diridhoi-Nya.

Alloh Swt. berfirman, 

..karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi)
takutlah kepada-Ku.. 

 (QS. Al Maidah [5] : 44)

Gelisah yang berkah akan melahirkan rasa takut kepada Allah. 

Rasa takut kepada Allah akan membuat kita mendekat kepada-Nya karena mengharapkan pertolongan-Nya. 

Sedangkan rasa takut kepada manusia akan membuat kita menjauhinya.

Milikilah kegelisahan karena melihat amal-amal ibadah kita yang masih sedikit.

Miliki kegelisahan karena melihat diri kita masih saja mudah terjerumus pada kemaksiatan.

Gelisahlah karena mata masih mudah melihat hal-hal yang haram, lisan kita masih dekat dengan dusta dan ghibah, tangan kita masih banyak menzholimi orang lain. 

Kegelisahan seperti ini akan membuat kita terus-menerus memperbaiki diri.
Semoga Alloh Swt. senantiasa melimpahkan hidayah kepada kita .

Waasalamu'alaium waramatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar