Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirraahiim.
Allah swt
berfirman yaitu ,
“ Qul hal yastawil ladziina ya’lamuuna wal
ladziina laa ya’lamuuna . innamaa yatadzakkaru ulul albaabi “
Yang artinya
adalah ,
“ Katakanlah adakah sama orang yang
mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui ?
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran “
QS Az Zumar
: 9 .
Dan Allah berfirman yaitu ,
“ Alloohu yajtabii liaihi man yasyaa u wa
yahdii ilaihi man yuniibu “
Yang artinya adalah ,
“ Allah menarik kepada agama untuk orang yang
dikehendakiNya dan member petunjuk [
agama] – Nya orang yang kembali kepadaNya “
QS Asy Syuuro : 13 .
Melalui kedua ayat ini Allah memberitahukan
kepada kita semua bahwa Dia telah membagi manusia ke dalam dua golongan atau
fiqroh yaitu
1.Orang yang dikehendaki oleh-Nya sehingga ia
tidak lagi menggunakan landasan wujudnya alam dalam menemukan wujudnya Allah .
Golongan ini mampu mengetahui Allah tanpa
perantara apapun sehingga hatinya terbuka dengan sendirinya tanpa ada
penghalang sedikitpun terhadapnya.
Dan penghalang atau tabir itu telah Allah
hilangkan atas kehendakNya . Sehingga dia mengenal Allah dari hasil ciptaan-Nya
.
2. Orang yang berusaha untuk mengenal Allah
melalui perantara panca indranya. Dia yakin dengan apa yang dilihatnya,
dirasakannya, dan didengarnya bahwa semakin banyak yang dikenalnya semakin
dekat pula dirinya dengan Allah swt .
Kesimpulan dari penjelasan ini adalah cara untuk mengenal Allah itu ada yang
langsung dan ada yang tidak langsung .
Mengenal Allah secara langsung adalah sudah
menjadi pilihan Allah, karena Allah sendiri yang memberinya ilmu pengetahuan
sehingga pandai tanpa belajar. Di dunia ini sudah semakin langka orang yang
seperti ini.
Sedangkan mengenal Allah secara tidak
langsung harus melalui proses sesuai dengan kesanggupannya masing – masing .
Dan bila Allah berkehendak, hasilnyapun akan
berbeda – beda. Dan dari hal ini juga harus hatio – hati ada yang benar dan ada
yang tidak benar.
Bila apa yang telah diperoleh itu
dimanfaatkan untuk jalan yang benar maka itu datangnya dari Allah .
Sebaliknya bila apa yang didapat itu disalah
gunakan untuk mencari pengaruh, mencari duniawi , atau mencari keduniawian ,
maka yang dating itu adalah dari setan , walaupaun yang dibacanya adalah
kalimat – kalimat Allah .
Mengapa dikatakan demikian ? Tugas manusia
hanya untuk menyembahNya, mentaati perintahNya dan menjauhi laranganNya dari
apa yang diamanatkan Allah kepada dirinya , bukan untuk mencari itu dan ini .
Urusan rezeki adalah urusan Allah.
Semoga ini bermanfaat untuk kita semuanya. Aaaaamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar