Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai
saudaraku kalau sudah bilah rezeki itu langsung akal fikirannya ke uang saja .
Padahal
sesuatu yang tidak bisa diciptakan oleh sendiri adalah rezeki dari Allah swt .
Rezeki
itu tidak hanya masalah makan dan minum, namun jauh lebih luas lagi. Bisa
bernafas adalah rezeki. Mata bisa berkedip adalah rezeki.
Segala
keperluan lahir maupun batin yang terpenuhi, itu adalah rezeki dari Allah Swt.
Allah
tidak menyuruh kita mencari rezeki, melainkan menjemput rezeki.
Bila
‘mencari’ itu antara ada dan tiada, sedangkan ‘menjemput’ itu sudah pasti ada.
Hanya
masalahnya adalah, apakah menjemputnya itu dengan cara yang benar dan baik ataukah
tidak.
Seperti
kita punya teman di blok ujung yang akan kita jemput, tapi kita menjemput ke
blok tengah, tentu tidak akan bertemu karena salah dalam penjemputannya.
Jadi
jikalau kita sedang berikhtiar namun kita tidak bertemu dengan rezeki kita,
bukan berarti tidak ada rezeki untuk kita.
Tapi
boleh jadi disebabkan kita melakukan hal-hal yang menyebabkan kita tidak
berjumpa dengan jatah rezeki kita.
Pada
saat usia kita baru 120 hari di dalam rahim ibu kita, rezeki kita sudah
ditentukan oleh Allah Swt.
Dan,
kita tidak akan mati sebelum bertemu dengan rezeki kita. Padahal selama
kita berada di alam rahim, kita sama sekali belum mengerti apa-apa, pengalaman
apalagi, belum punya.
Tapi sesungguhnya jatah rezeki kita mengalir terus hingga
kita pun tumbuh berkembang dan lahir ke dunia.
Ketika
itu, bukan kita yang mengejar rezeki, tapi rezeki yang mengejar kita.
Sungguh,
Allah Sang Maha Pemberi Rezeki.
Jadi,
yakinlah pada jaminan Allah Swt. Jika pencuri saja bisa bertemu dengan
rezekinya, namun Allah tidak meridhoinya, maka apalagi hamba-hamba-Nya yang
berikhtiar menjemput rezeki dengan
cara-cara yang halal. Semoga kita termasuk orang-orang yang
giat berikhtiar dan senantiasa yakin kepada Alloh Swt.
Semoga
uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya.. Insya Allah .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar