Senin, 04 Maret 2019

MUJAHADAH IKHLAS


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku marilah kita simak firman Allah di dalam 

QS Al An’aam [ 6 ] :  162

“ Qul , inna sholaatii wanusukii w amah yaaya wa mamaa tii lillaahi robbil’aalamiin “

Yang artinya adalah  ,

“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah , Tuhan semesta alam.” 

(QS. Al An’am [6] : 162)

Seperti orang yang tahu teori berenang, tapi tidak pernah mencoba dan berlatih berenang di dalam air, maka ia tidak akan pernah bisa berenang.

Atau seperti orang yang tahu teori berkuda, tapi tidak pernah mencoba dan berlatih langsung menunggangi kuda, maka dia tidak akan pernah mampu berkuda.

Demikianlah pula dalam hal ikhlas. Saudaraku, mari kita periksa diri masing-masing sudahkah menjadi orang yang ikhlas.

Di antara ciri keikhlasan adalah 

Pertama, dia ketika beramal tidak ingin diketahui orang lain, tidak ingin menjadi populer, dan kalaupun akhirnya dia populer maka sesungguhnya AllahYang Maha Kuasa membuat seseorang jadi populer.

Bukankah para sahabat nabi adalah orang-orang populer,  apalagi nabi Muhammad Saw., Allah Swt. yang menghendaki  mereka populer sehingga bisa menjadi teladan bagi kita semua.

Kedua, tidak sibuk dengan amal besar atau amal kecil.  Bagi orang yang ikhlas yang penting itu adalah amal sholeh.

Karena ada orang yang ketika pada sebuah kegiatan besar dia ikut,  apalagi karena bisa berfoto dan dilihat orang lain, sedangkan pada urusan kecil dia abaikan , apalagi karena tidak dilihat orang lain.

Nah, bagi orang yang ikhlas itu tidak ada bedanya, karena yang terpenting baginya apa yang dilakukan menjadi bernilai ibadah di hadapan Allah Swt.

Ketiga, orang ikhlas itu akan sabar, karena sabar adalah buah dari keikhlasan. Orang yang ikhlas senantiasa yakin bahwa setiap ikhtiar yang ia niatkan lillaahita’ala akan bernilai ibadah di hadapan Allah meski ternyata ikhtiarnya belum membuahkah hasil yang sesuai target.

Pada titik inilah orang yang ikhlas akan sangat terlatih dalam bersabar, dia tidak mudah berkeluh kesah, tidak gampang menggerutu, karena ia yakin Allah Maha Kuasa atas segalanya.

Ia justru akan sibuk mengevaluasi diri, jangan-jangan ada dosa yang belum ia taubati, atau ada ikhtiar yang belum ia sempurnakan.

Ikhlas adalah pekerjaan hati.  Maka, tidak perlu kita sibuk menilai orang lain, marilah kita sibuk menilai diri dan memperbaiki diri.

Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam beramal, karena hanya orang yang ikhlas yang akan mendapatkan keridhoan Allah .

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar