Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahrrahmaanirrahiim.
Wahai sobat masih banyak diantara kita yang hanya memikirkan apa yang
sedang dihadapinya saat ini.
Dan mereka berusaha sekeras mungkin , serajin mungkin sehingga segala
cara dan langkah dilakukan demi menggapai apa yang diinginkan .
Kenapa berbuat seperti itu ? karena mereka takut kelaparan, miskin,
sengsara , menderita , dihina dan dicela oleh orang lain dsb.
Sedangkan untuk kehidupan terakhir [ akhirat ] itu tidak terlintas sama sekali dalam
pikirannya , apakah hdupnya kelak akan sengsara ataukah menderita .
Untuk itu perlu kita sadari bersama , kita renungkan bersama bahwa apa
yang sedang kita alami ini hanyalah tempat pesinggahan sementara .
Alam dunia
ini hanyalah kehidupan yang sesaat . Kehidupan yang sangat singkat , karena
seribu tahun umur dunia itu hanya sehari umur akhirat .
Jadi bila kita berada di dunia ini selama 1000 tahun, artinya sama dengan
0,001 % dari sehari akhirat.
Kita semuanya sudah tahu bila mau belajar dari alam ini. Bila kita
menanam pohon mangga, maka tidak mungkin kita mengimpikan akan berbuah durian,
jadi pasti mangga lagi .
Bila kita menanam padi tidaklah mungkin akan berbuah gandum . Mari kita
lihat bila kita menanam padi, maka dalam beberapa waktu kemudian akan tumbuh
rumput – rumput di sekitar pohon padi itu .
Tapi bila kita menanam rumput , maka tak mungkin tumbuh padi.
Artinya orang yang berhagaia di dunia belum tentu berbahagia di akhirat
. Siapa tahu ia akan sengsara dan menederita di sana. .
Orang yang di dunia kaya raya, belum tentu di akhirat juga kaya, siapa
tahu di akhirat ia menjadi miskin .
Juga orang yang rajin beribadah juga belum tentu di akhirat mendapatkan
surga tapi justru dimasukkan oleh Allah ke neraka.
Kenapa seperti itu ? Bisa jadi beribadahnya itu bukan karena Allah dan
untuk Allah, tapi karena ingin naik pangkat, agar gajihnya besar, usahanya maju pesat dsb .
Rajin beribadahnya itu agar dagangannya laris banyak yang terjual agar
bisa menjadi orang yang kaya raya.
Dari apa yang diuraikan di atas, maka sebaik baik amal yang kita
kerjakan adalah bila didasari keikhlasan karena Allah swt .
Di setiap melakukan perbuatan yang terfikir hanya Allah saja , agar
ibadahnya diterima olehNya agar mendapatkan naungan ridoNya .
Jadi apapun yang telah dikerjakan,
sedang dikerjakan dan yang akan dikerjakan semuanya diserahkan kepada Allah
semua .
Dan berbuat sesuatu itu murni hanya untuk Allah sesuai dengan
kemampuannya, tidak mengharapkan itu dan ini, kecuali hanya satu yaitu rido
Allah swt .
Wallaahua'lam.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar