Assaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Nafsu muthmainnah adalah
lawan dari nafsu amarah . Jadi nafsu
amarah itu hanya bisa diantisipasi dengan nafsu muthmainnah .
Adapun anfsu muthmainnah
ini terbagi menjadi lima yaitu
Pertama Amal – amal. Semua
amalnya selalu pendekatan kepada Allah swt seperti shalat , puasa , membaca
lafadz – lafadz Allah , berdzikir dll .
Kedua sabar . Hanya dengan
kesabaranlah hati bisa tabah dan tenang serta tawakal dalam menghadap segala
macam cobaan .
Ketiga qana’ah . Yaitu
menerima apa adanya dai pemberian Allah swt , apakah pemberian itu cocok dengan
selera hati atau sebaliknya yang tidak disukai oleh hati .
Keempat tawadhu’ . Dengan tawadhu kita bisa bersikap rndah hati
di hadapan manusia dan rendah diri di hadapan Allah swt, sehingga tidak berbuat
sewenang – wenang, tidak menzalimi orang lain .
Kelima Ikhlas. Hanya
dengan ikhlas bisa terhindar dari segala perbuatan yang mencari pujian manusia
.
Hanya dengan ikhlas inilah amal seseorang bisa
sempurna dalam pandangan Allah swt .
Hanya dengan ikhlas diri
mau memaafkan kesalahan orang lain tanpa ada rasa dendam sedikitpun .
Hanya dengan ikhlas mau
menolong orang lain untuk berbagi kebahagiaan , berbagi kesenangan , walupun
hidup dalam kesehariannya banyak kekurangan .
Keikhlasan ini tidak bisa
didapat dengan mudah, tapi harus dilatih dengan tekun dan istiqamah .
Keikhlasan hanya bisa diperoleh setelah memiliki sifat sabar . Kesabaran hanya
akan terlihat bila manusia itu saat menghadapi ujian kenikmatan dan cobaan
kepahitan hidup dari Allah swt .
Syekh Ahmad Dhiyauddin bin
Mustofa berta bahwa untuk mencapai kebaikan yang sempurna itu harus memenuhi
tidak sayarat yaitu
Pertama Hanya takut kepada
Allah swt baik di waktu sepi ataupun ramai
;
Kedua Rela menerima
ketetapan Allah ;
Ketiga bersikap baik dan
ramah tamah kepada sesamanya dalam semua keadaan .
Wallaahua'lam.
Wassalamu''alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar