Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku semua yang dating kepada kita
itu sudah diukur oleh Allah swt bahwa kita sanggup untuk mempertanggung jawabkannya
di hadapan Allah swt.
Namun tetap saja amsih ada yang khawatir,
takut, bimbang dan ragu untuk mengahadapi semua itu.
Hal itu menandakan bahwa dirinya masih belum
percaya kepada Allah swt . Belum yakin akan kebesaran dan kekuasaan Allah swt .
Di dunia ini tidak ada yang berat dan sulit
bila kita bersedia dan siap untuk menghadapi dan menyikapi setiap masalah yang
dating .
Bila ada kesulitan , bisa minta tolong pada
orang lain yang mampu di bidangnya. Bila kta bingung, kita bisa minta bantuan
orang lain untuk memberikan jalan yang baik .
Untuk itu di dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan.
Pertama: Mengimani Takdir ILAHI.
Kedua: Yakinlah, Ada Hikmah Dibalik
Cobaan.
Ketiga: Ingatlah, Musibah Yang Kita Hadapi
Belum Seberapa.
Keempat: Ketahuilah, Semakin Kuat Iman Akan
Semakin Diuji.
Kelima: Yakinlah, Di Balik Kesulitan Ada
Kemudahan.
Keenam: Hadapilah Cobaan Dengan Bersabar.
Ketujuh: Bersabarlah Dari Awal Musibah.
Kedelapan:
Yakinlah, Bahwa Pahala Sabar Begitu Besar .
Ingatlah janji ALLAH Ta’ala, yang
artinya:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”
[QS. az-Zumar: 10].
Kesembilan:
Ucapkanlah “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raaji’un”
Ummu Salamah salah satu istri Rasulullah pernah mendengar, Rasulullah saw bersabda:
“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu
musibah lalu ia mengucapkan: “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raaji’un. Allahumma
Jurnii Fii Mushibatii wa Akhlif Lii Khairan Minhaa (Segala sesuatu adalah milik
ALLAH dan akan kembali pada-NYA. Ya ALLAH, berilah ganjaran terhadap musibah
yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik),
maka ALLAH akan memberinya ganjaran dalam
musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik. Ketika, Abu Salamah
(suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah saw
perintahkan padaku.
ALLAH pun memberiku suami yang lebih baik dari
suamiku yang dulu yaitu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam” [HR. Muslim
no. 918].
Wallaahua'lam .
Wassalamu'alaium warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar