Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Tafakur adalah merenung
diri . Merenung bisa di tempat ramai ataupun di tempat sepi. Tapi kebanyakan
mereka melakukannya di tempat sepi.
Karena di tempat sepi itu
jauh dari hiruk pikuk urusan keduniawian. Namun sayangnya banyak yang menyalah
gunakan cara ini . Yaitu untuk mencari kesaktian, ilmu kanuragan .
Harusnya tafakur itu
adalah mendekatkan diri kepada Allah swt . Karena bila manusia masih cinta
terhadap duniawi [ yang tidak ada kaitannya dengan urusan akhirat ] maka Allah
akan menjauhinya .
Menurut Ka’ab yaitu
“ Man aroda yarofal
aakhirota fal yuk stirit tafakkuri “
Yang artinya
“ Barangsiapa yang
menghendaki kemuliaan akhirat , maka hendaklah memperbanyak tafakur “
Bertafakur dengan akal
yang sehat dapat dilakukan dengan cara beruzlah [ mengasingkan diri ] ,
menghindari dari khalayak ramai, sehingga terhindar dari engaruh manusia .
Tafakur iutu sendiri
merupakan hasild aripada uzlah .
Itulah mengapa zaman dulu
Rasulullah saw sering sekali pergi ke
Gua Hira . Tujuannya adalah untuk beruzlah , bertafakur .
Dengan bertafakur ,
suasana sepi dan tenang, akan menghasilkan hati yang tenang, pikiran yang
jernih , sehingga hatinya bisa lebih tajam lagi untuk membedakan mana yang baik
dan buruk. Sikap atau langkah apa yang harus diperbuat agar tidak salah langkah
.
Hubungan dengan Allah pun
akan terasa semakin dekat , sehingga bila Allah rido hijabnya itu dibukakan ,
sehingga dia memiliki kelebihan dari orang lain. Akan tetapi dia sendiri tidak
menyadarinya .
Mengapa demikian ? Karena
dirinya tidak mempelajari sesuatu apapun, selain berfikir dan merenungi diri
sendiri dan merenungi segala ciptaann Allah, mengkaji tanda – tanda kebesaran
Allah swt .
Semoga uraian ini bermanfaat. Insya Allah .
Wallaahua'lam.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar