Assaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Sebagai manusia kita tetap
menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
Bila hal itu sudah
dilakukan maka serahkan segala urusan selanjutnya kepada Allah wt.
Janganlah memikirkan
masalah hasil atau rezeki , karena yang menentukan besar atau kecilnya adalah
Allah swt .
Bila kita turut campur
kerjaan Allah, maka yang ada adalah bertambah pusing, dan sudah menentang
kodratNya. Dan itu merupakan suatu kebodohan.
Allah swt berfirman yang artinya ,
Sungguh Allah tidak pernah
menzalimi manusia sedikitpun .
QS 10 : 44.
Artinya semua manusia
diberikan kasih sayang oleh Allah tidak dibeda-beda, baik yang rajin atau malas
beribadah, baik yang taat atupun yang menentangNya , baik yang kikir atau yang
dermawan , baik yang berilmu atau yang tidak berilmu.
Namun ada sedikit
perbedaan yaitu bagi yang taat kepadaNya maka segalanya mengandung berkahNya,
dan bagi yang mengingkariNya maka berkahNya dicabut . Itulah yang
membedakannya.
Di dunia kita masih bisa berusaha untuk
merubah diri dari tidak baik menjadi baik. Tapi di akhirat sudah tidak ada
lagi perbuatan . yang ada adalah
berbagai macam pertanyaan Allah yag harus dijawab.
Allah berfirman yang artnya ,
“
Kebanyakan manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri “
QS 10 : 44 .
Jadi sudah tidak aneh bila
manusia senangnya berbuat zalim. Itulah mengapa Allah menurunkan Al Qur’an,
kepada manusia ?
Tujuannya adalah agar
manusia senantiasa menjaga kemuliaan dirinya, kesempurnaan derajatnya , dan
menjadi khlaifah yang baik dan benar sesuai kehendak Allah swt .
Allah befirman
“ Telak AKU
cukupkan nikmatKU kepadamu “
QS 5 : 3 .
Cukup artinya tidak lebih
tidak pula kurang . Saat ini dikasih berlebih, pasti suatu saat akan dikasih
kurang.
Disinilah yang membedakan
antara orang yang beriman dan yang tidak beriman .
Orang beriman disaat
dikasih lebih tetap ibadah kepadaNya dan tetap waspada, karena suatu saat akan
mengalami kekurangan.
Untuk itu rezekinya dibagi
tiga bagian. Sebagian untuk memenuhi kebutuhannya, sebagian lagi ditabungkan
dan sisanya disedekahkan.
Yang disedekahkan itu
adalah titip sementara ke Allah, dan bila telah meninggl dunia semua sedekahnya itu
dikembalikan lagi oleh Allah dan dilipat gandakan olehNya.Dan itulah kekayaan
manusia di akhirat.
Sebaliknya bagi mereka
yang tidak beriman, semua hasilnya ditimbun hanya untuk kepentingan keluarganya
sendiri saja, untuk bersenang-senang saja , untuk memperturutkan hawa nafsunya
saja .
Semoga saja kita semua
menjadi manusia yang senantiasa taat kepada Allah swt , bukan menjadi pengingkar yang nyata .
Wallaaahua’lam .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar