Kamis, 12 September 2019

LAHIRNYA ISLAM DI ZAMAN RASULULLAH SAW.


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
Ketika Rasulullah saw pertama kali mensyiarkan agama ini, kondisi negeri Arab sedang dirundung kebejatan moral dan pelecehan nilai-nilai kemanusiaan yang parah.

Perang dan pertumpahan darah lantaran fanatisme antarsuku terjadi di mana-mana.

Kaum perempuan dinjak-injak martabatnya—bahkan berkembang perilaku mengubur hidup-hidup bayi perempuan karena dianggap tak berguna dan memalukan keluarga.

Perjudian dan eksploitasi ekonomi terhadap kaum miskin melalui riba marak.

Dengan demikian betapa berat misi Nabi kala itu. Beliau tidak hanya hendak membersihkan paganisme atau penyembahan terhadap berhala, tapi juga menata moral masyarakat Arab yang dilanda kelangkaan rasa kemanusiaan yang akut.
Tentang misi ini, Rasulullah pernah mendeklarasikan diri bahwa beliau diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak.

Perhatian Islam terhadap manusia dan kemanusiaan ini eksplisit dalam Islam.

Al-Qur’an Surat al-Isra’ ayat 70 menyebut,
“walaqad karramnâ banî âdam
Yang artinya adalah,
 Kami muliakan anak cucu Adam/manusia).

Ayat menggunakan redaksi karramnâ (Kami [Allah] mulaikan) yang berarti bahwa manusia mulia bukan saja karena ada manusia lain yang memuliakan tapi memang Allahlah yang memuliakannya.

Sayangnya manusia di zaman yang katanya sudah modern, teknologinya super canggih, namun kemorosan mentalnya semakin meningkat drastis.

Sudah hamir hiang etika dan estetika, budi pekerti yang luhur, sopan dan santun. Yang ada saya, kamu dan kita serta mereka, dan semua itu dianggapnya sama.

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar