Assalamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim. Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu
minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha ,
haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
Mutiara Hikmah
dibalik QS Al Baqarah ayat 44 .
ANTARA UCAPAN DAN
PERBUATAN .
Wahai saudaraku di
zaman sekarang banyak terjadi di masyarakat luas.
Pimpinan menghimbau
agar semua bawahannya harus bekerja dengan jujur.
Namun dalam
kenyataannya ketidak kejujuran diawali dari atas dengan terjadinya banyak
manipulasi dan korupsi .
Pada umumnya dalam
bentuk bantuan . Dari sumber awal 100 %. Setelah keterima pada tujuan ternyata
susutya sampai 20 % dan terkadang lebih dari itu dengan alasan untuk
administrasi. Akan tetapi saat Laporang Pertanggung Jawaban dana yang terpakai
harus 100 % . Disinilah akhirnya
pelaksana harus memanipulasi data alias harus melakukan dusta .
Disaat pemeriksaan
karena banyak kejanggalan akhirnya pelaksana ditangkap , dipenjarakan karena
telah memakan uang Negara . Lalu bagaimana dana yang susut trsebut. Mereka
santai santai saja seolah olah mereka itu orang jujur .
Oleh karena itu
jangan kaget bila ada pembangnan yang secara kualitas harus bisa bertahan
sampai 10 tahun , tapi karena kualitasnya berkurang maka baru juga 5 tahun
bangunan sudah rusak .
Didalam berbicarapun
kita harus hati hati , jangan asal bicara tanpa dasar hukum yang kuat .
Janganlah berbicara
bila memang tidak tahu. Jangan sok tahu karena untuk menutupi ego dan
kesombongan diri.
Maka hati hatilah
saat berbicara, apalagi yang berkaitan dengan nasihat .
Orang yang menasihati
orang lain itu belum tentu benarnya namun setidaknya yang bersangkutan sedang
berusaha untuk menjadi orang yang benar .
Sekarang ini banyak
orang yang hanya pandai menasihati orang lain namun mereka tak mampu menasihati
dirinya sendiri .
Menyuruh orang lain
agar banyak berbuat amal soleh , namun sayang yang menyuruhnya justru belum
nampak perbuatan amal soleh nya .
Banyak di zaman
sekarang ini orang yang sok pintar, sok tahu padahal sesungguhnya keadaanbyang
bersangkutan itu sebaliknya .
Islam mengajarkan dan
mengajak penganutnya itu ke jalan yang benar, hidup saling berkasih sayang
bauak antara di kaya dan si miskin, yang pandai dengan yang bodoh, pejabat dan
rakyat.
Islam mengajak
manusia itu untuk membina dan memperkuat persatuan dan kesatuan antara yang
satu dengan yang lainnya.
Itulah mengapa
manusia disebutkan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Sebagai makhluk
individu adalah hubungan antara pribadinya dengan Tuhannya.
Sedangkan sebagai
makhluk sosial.adalah hubungan pribadinya dengan orang lain . Artinya antara
yang satu dengan yang lain itu saling ketergantungan, membutuhkan dsb.
Allah swt
mengingatkan kita semua melalui firmanNya yaitu ,
" Ata' muruunan naasa bil birri wa tansauna anfusakum wa antum tatluunal kitaaba , afalaa ta'qiluun "
" Ata' muruunan naasa bil birri wa tansauna anfusakum wa antum tatluunal kitaaba , afalaa ta'qiluun "
Yang artinya adalah ,
" Mengapa kamu munyuruh orang lain ( mengerjakan ) kebajikan , sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri , padahal kamu.membaca Kitab Allah , apakah kamu mengerti ?
QS Al Baqarah (2) : 44 .
" Mengapa kamu munyuruh orang lain ( mengerjakan ) kebajikan , sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri , padahal kamu.membaca Kitab Allah , apakah kamu mengerti ?
QS Al Baqarah (2) : 44 .
Melalui ayat ini
sesungguhnya Allah memberikan teguran yang amat keras kepada kita semua
khususnya kepada kita yang rajin menebarkan kebaikan, menyebarkan agama,
menyampaikan kebenaran , menegakkan keadilan dan sejenisnya yaitu
Bila kalian
menyampaikan kebenaran maka ucap sikap dan prilakunya harus berusaha lebih
benar dulu bukan hanya sekadar ucapan namun juga dibuktikan dengan perbuatan.
Bila kalian
menyebarkan agama maka sampaikan yang benar itu benar dan yang salah itu salah
serta dibarengi dengan perbuatan nyata dari dirinya .
Bila ada yang
bertanya hal yang kurang faham maka bisa menjelaskannya atas dasar pengalaman,
bukan hanya atas dasar baca buku saja .
Dalam menyampaikan
kebenaran maka minimalnya para penyampai itu jujur. Antara ucapan dan
perbuatannya banyak kesamaan.
Bila banyak yang
berbeda mana mungkin orang lain akan percaya .
Bagai para penegak
hukum maka harus bisa Arif dan bijaksana serta adil dalam mengambil sikap dan
keputusan, tidak ada perbedaan baik bagi kalangan atasan maupun bawahan.
Sehingga ketetapannya itu tidak ada yang diuntungkan ataupun dirugikan .
Berusahalah menjadi
orang yang memahami dalam segala permasalahan , sehingga dapat menyelesaikan
atau memberikan solusi yang terbaik bagi banyak orang .
Semoga
bermanfaat . Wallaahua'lam .
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi
waarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar