Senin, 11 Februari 2013

PERTANYAAN YANG KEKAL KE 2


Asasalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Kebanyakan manusia itu banyak kesibukkannya, dan saking sibuknya mereka lupa kepada Allah swt, mereka jauh dengan Allah bahkan ada yang sengaja menjauhi Allah. Kenapa demikian ?  Karena mereka merasa ruang geraknya itu dibatasi. Tidak boleh begini atau begitu. Jangan melakukan ini atau itu dll. Dan dianggapnya Allah itu sebagai penghalang untuk kemajuan dirinya. Dan hal ini terjadi pada saat mereka dalam keadaan lapang misalnya mereka sedang menduduki jabatan yang sangat penting, punya harta kekayaan yang berlimpah, Di saat mereka dalam keadaan subur mereka enggan ditemui orang-orang karena takut akan membikin repot. Mereka tidak mau mengeluarkan sebagian rezkinya untuk dizakatkan atau disodaqohkan karena takut hartanya berkurang dan nantinya jatuh miskin.

Akan tetapi begitu mereka ditimpa malapetaka secara ber ulang-ulang, hidup dalam kesengsaraan, penuh dengan penderitaan, oleh orang lain disepelekan bahkan dihinakan, barulah mereka sadar bahwa hidup ini ada yang mengatur yaitu Allah swt. Bagi mereka yang mendapat hidayah dari Allah, akhirnya mereka menghadap Allah swt,  memohon pertolongan kepada Allah agar segala permasalahannya dapat dituntaskan, segala kesulitannya dapat teratasi, segala gangguannya dapat disingkirkan, hatinya minta dibersihkan, jiwanya minta ditenangkan, kekeliruannya minta dimaafkan, kesalahannya minta dihapuskan, dosa-dosanya minta diampuni. Hidupnya benar-benar sudah pasrah kepada Allah.

Apa yang terjadi pada kebanyakan manusia sudah diterangkan di dalam Al Qur’an diantaranya Firman Allah di dalam Q.S Az Zumar 39 : 8 yang berbunyi, “ wa idzaa massal insaana dhurrun da’aa robbahuu muniiban ilaihi tsumma idzaa khowwalahuu ni’matan minhu nasiya maa kaana yad’uuu ilaihi min qoblu waja’aalallaahi andaadan liyudhilla an sabiilih. Qul tamatta’ bikufrika qoliila . innaka min ash haabin naar “  yang artinya sebagai berikut , “ Dan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon ( pertolongan ) kepada Tuhannya dengan kembali ( taat ) kepada Nya;  tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya, dia lupa ( akan bencana ) yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu, dan diadakannya sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan ( manusia ) dari jalan Nya. Katakanlah : “Bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu. Sungguh kamu termasuk penghuni neraka “

Jadi dari penjelasan di atas Allah menerangkan bahwa manusia disaat mendapatkan kesulitan, barulah dia memohon kepada Allah agar segala kesulitannya itu dihilangkan dan diganti dengan kemudahan di dalam segala hal ( dengan cara mendekatkan diri kepada Allah ),. Begitu doa dikabulkan oleh Allah, segala kesulitannya telah sirna, dia kembali lagi prilakunya seperti semula. Dianggapnya gampang kalau berbuat salah lagi Allah akan mengampuninya..Malah oleh Allah dia akan dibiarkan di dalam kesesatan, larut dengan kesenangannya ( tapi untuk sementara waktu ) dan akhirnya dia dimasukkan ke neraka.

Oleh karena itu untuk kita janganlah terjadi seperti itu, janganlah kita berpura-pura kepada Allah artinya janganlah kita menipu Allah. Sungguh Allah itu Maha Tahu rahasia sekecil apapun yang ada pada diri kita baik yang nampak maupun yang tersembunyi, yang besar maupun yang kecil. Jadikan dunia ini sebagai lahan tempat ibadah untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk persiapan apabila kita semua dibangkitkan dari kubur dan menghadap kepada Allah. Ingat amal ibadah yang diterima oleh Allah itu adalah amal ibadah yang ikhlas hanya untuk Allah semata.

Barokallaahufiikum………..salam santun dari kami untuk para sahabat semua………semoga tulisan ni bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat membuka hati kita yang telah lama tertutup……. Andaikata ada salah tulis atau kata ,itu adalah kesalahan kami dan………..Ya Allah ampunilah kami atas hal tersebut………Marilah kita bersihkan dan sucikan hati ,jiwa dan fikiran kita dengan mengucapkan

Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw Allaahu Akbar Subhanallaah  Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar