Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Sungguh tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia termasuk
kita semua pasti punya satu pertanyaan yang tidak bisa diingkari tentang
dirinya yaitu kenapa kita diciptakan untuk mengisi dunia ini ? Kemudian ada
kepentingan apakah atau ada keperluan apakah dengan keberadaan kita di dunia
ini ? Karena keberadaan kita bukan sehari atau dua hari, tetapi akan menjalani
kontrak hidup yang tidak diketahui oleh kita semua berapa tahunkah kita akan
berada di dunia yang tahu hanya Allah swt. Setelah kontrak habis lalu kita
pindah kemana ? Keberadaan kita selama di dunia ini pasti punya tugas, lalu
tugas apakah gerangan untuk kita semua ? Karena kita semua diberi akal untuk
berfikir oleh Allah swt, maka mari kita fikirkan pertanyaan-pertanyaan di atas
untuk bisa dijawab dengan sadar diri bahwa kita awalnya dari tidak ada, kemudian diciptakan
oleh Allah menjadi ada, lalu dihidupkan oleh Allah, dan selama keberadaan kita
di dunia ini kita telah diberi kehidupan oleh Allah dan pada akhirnya apabila
kontrak kita di dunia ini selesai ( telah habis ) kita akan kembali kepada
Allah. Oleh karena itu tidaklah mungkin Allah menciptakan kita itu tidak punya
maksud dan tujuan. Dan pada saat kita kembali kepada Allah pasti akan
ditanyakan semuanya oleh Allah swt , mana oleh-olehnya setelah kita mengembara
di dunia yang telah diciptakan olehNya juga lengkap dengan segala isinya guna
memenuhi kebutuhan kita semua, yang kesemuanya itu perlu dikaji secara
perlahan, direnungkan untuk difikirkan oleh setiap insan, termasuk kita semua.
Sungguh betapun besarnya kebodohan umat manusia, dan akibat
dari kebodohan yang ditimbulkannya, maka Allah swt masih bisa mentolelir, masih
bisa memaafkan karena Allah swt itu Maha Pemaaf. Dia akan memaafkan siapa saja
yang benar-benar menyadari bahwa dirinya telah melakukan kekeliruan, dirinya
telah mengalami kelalaian. Akan tetapi
Allah tidak akan memaafkan siapapun yang
sudah dirinya memang bodoh, tetapi tidak
menyadari akan kebodohannya itu, dia tidak mengerti tetapi tidak berusaha untuk
mengerti, dia tidak tahu, tetapi tidak berusaha nuntuk mencari tahu, dia ingin
selamat, tetapi tidak mencari jalan untuk mencapai kelematan itu, dia ingin
bahagia, tetapi tidak mau menempuh jalan untuk meraih kebahagiaan itu, kita
tidak mau mengoreksi tentang jati diri kita, apa yang menjadi keperluan kita
dan apakah tugas kita selama kita hidup di dunia ini.
Dan yang lebih celaka lagi adalah bagi siapapun yang memang sudah bodoh, dia
terlena dengan kesenangan dunia sampai lupa siapa dirinya, yang diperturutkan
hanya hawa nafsunya saja laksana binatang, tanpa mau berfikir apa yang menjadi
kebutuhannya dan juga kewajiban apa yang hatus dilaksanakan selama hidup di
dunia ini, serta akibat apakah yang akan dialaminya apabila dirinya lalai,
sampai sakaratul maut ( ajal atau kematian ) datang menjemput secara tiba-tiba.
Allah sudah tidak salah terhadap manusia karena setiap
manusia itu telah diberi akal. Lalu mengapa akalnya tidak digunakan untuk
berfikir tentang jati dirinya, tentang keperluannya, tentang tugas dan kewajibannya selama dia hidup di dunia. Dan Begitu
kematian datang secara tiba-tiba maka putuslah segala-galanya, karena tidak ada
yang dibawanya untuk oleh—oleh,maka ketika dibangkitkan dari alam kubur yang
ada hanyalah penyesalan. Dan penyeslan ini sungguh taida artinya lagi.
Oleh
karena itu marilah sejak saat ini kita persiapkan diri kita dengan memperbanyak
bekal keperluan kita masing-masing untuk
kelak di akhirat agar kita jangan bertemu yang dinamakan penyesalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar