Assalamu'alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh,
salam dan bahagia,
Salam jumpa
kembali dengan Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an dan Refleksi Alam Al Qur’an.
Para sahabat
sekalian pada suatu waktu Ibnu Mas’ud bertanya kepada rasulullah saw
Ibn.Mas’ud : Ya Rasul, siapakan mukmin yang utama ?
Rasul saw : Yang lebih baik akhlaknya
Ibn.Mas’ud : Mukmin manakah yang tekaya ?
Rasul saw : Yang masih banyak mengingat mati, dan
baik persediaannya.
Ibn.Mas’ud : Orang yang sempurna akalnya ?
Rasul saw : Yang selalu mengoreksi dirinya dan
beramal untuk bekal sesudah mati.
Ibn.Mas’ud : Kalau orang yang bodoh itu seperti apa ?
Rasul saw : Yang selalu memperturutkan hawa
nafsunya, dan mengharapkan ampunan Allah ( yakni tanpa amal )
Para sahabat
semua Rasulullah saw memberitahukan kepada kita semua yaitu orang beriman yang paling utama orang yang baik akhlaknya
adalah yang rajin ibadahnya, puasanya dijalani, datang ke majelis ta’lim sering,
termasuk mengunjungi pengajian, dan apa yang telah didengarnya diakui
kebenarannya terus diamalkan sesuai
dengan kadar kesanggupannya. Bukan seperti orang kebanyakan merka sudah tahu
dan banyak tahu tentang aturan agama akan tetapi apa yang mereka dengar itu tidask
dijalaninya.Misalnya ada di salah satu komplek, mereka itu orang berada,
ibadahnya rajin, namun ada sebagian tetangganya yang memang sangat kekurangan,
namun mereka seolah-olah tidak melihat hal itu, rasa pedulinya tidak ada.
Kemudian
Rasulullah saw menjelaskan bahwa orang
beriman yang kaya itu adalah mereka yang banyak mengingat mati, dan baik
persediaannya. Manusia umumnya kalau cerita masalah kematian itu tidak mau
dengar, karena merasa ngeri. Tapi kalau ditanya apa yang menyebabkan dia ngeri.
Jawabnya cukup ya ngeri aja deh. Apalagi kalau yang meninggalnya malam atau
hari Jum’at kliwon katanya bagus ( Tidak tahu bagusnya itu yang menjadi ukuran
apa ? Apakah yang mengucapkannya itu sudah tahu banyak amal yang dikumpulkan
oleh si mayit dan tahu bahwa semua amalnya bakalan diterima sama Allah. Ibadah
seseorang itu yang bisa menilai ibadah seseorang ( baik buruknya ) hanya Allah,
manusia tidak ada seorangpun yang tahu. Yang rajin beribadah saja belum tentu
ibadahnya itu sesuai dengan yang Allah harapkan. Apalagi kalau yang meninggal hari Sabtu, wah
lebih repot lagi, nisannya yang biasanya pakai batu atau kayu, harus diganti
dengan menggunakan bambu, dan bambunya harus bambu kuning. Kenapa mereka
berbuat seperti itu ? Karena kalau syarat itu tidak dilaksanakan, akan membawa
yang lainnya, terutama yang paling dekat hubungannya dengan si mayit. Hukum ini
tidak tahu dari mana, dan kenapa banyak orang yang meyakininya. Berarti mereka
ternyata takut mati. Sungguh mereka benar-benar menyesatkan dan sudah tersesat
jauh ( menyimpang dari hukum agama ). Dan baik persediaannya artinya agar di
alam kubur itu mendapatkan nikmat kubur, maka mereka banyak mengumpulkan
berbagai amal perbuatan yang akan menghantarkannya kepada kebahagiaan baik di
alam kubur ( alam barzah ) maupun di
alam akhirat.
Kemudian Rasullah saw menjelaskan lagi bahwa orang yang sempurna akalnya adalah
orang yang selalu mengoreksi dirinya, mencari kelemahan dirinya, meneliti
kesalahan dirinya. Namun kenyataan sehari-hari mereka lebih senang mengoreksi
dan mencari kesalahan, kelemahan orang lain. Tujuannya untuk apa ? Untuk
persiapan bekal sesudah mati, karena kalau sudah disana tidak bisa dirubah.
Baik buruknya tergantung apa yang ditanamkan ketika masih berada di dunia. Boleh
saja kita mendoakan mereka yang sudah meninggal dan itu merupakan salah satu
bentuk ibadah, namun kalau Allah tidak mau mengabulkan, apakah mau protes ? Hal
inilah yang perlu kita kaji bersama. Usahakan mencari bekal sebanyak-banyaknya
( bekal amal yang baik ) agar memperoleh kebahagiaan yang benar-benar diridoi
Allah.
Kemudian orang yang bodoh adalah orang yang
memperturutkan hawa nafsunya. Dianggapnya sekarang mumpung masih muda masih
punya banyak duit dia turuti apa yang menjadi keinginan hatinya, yang penting
senang, dia tidak mau perduli apakah dengan perbuatannya itu banyak menjadi
korbannya, yang pentin g dirinya merasa puas. Allah itu Maha pengammpun,
walaupun tidak beramal yang penting pada saat mau meninggal meminta ampunan
Allah, maka pasti diampuni. Orang yang seperti inilah yang benar-benar disebut
orang bodoh.
Para sahabat
semua semoga Allah menjadikan kita sebagai orang yang beriman dan berakhlak
baik, yang sempurna akalnya, yang gemar mengoreksi diri sendiri, yang gemar
untuk mengingat mati sehingga mau mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian
itu dan mau mencari bekal yang akan membahagiakan setelah melewati pintu
kematian. Ya Allah jauhkanlah kami semua dari sifat-sifat yang buruk yang
selalu memperturutkan hawa nafsunya.
Barakallaahufiikum…………salam
santun dari kami untuk para sahabat semua, semoga tulisan ini bermanfaat bagi
kita semua, dan dapat diambil hikmahnya, serta dapat membuka hati kita semua yang
selama ini telah tertutup……….Andaikan ada salah tulis atau kata, itu adalah
kesalahan kami dan………..Ya Allah ampunilah kami akan hal tersebut……….. Marilah
kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal fikiran kita semua dengan
mengucapkan
Laa ilaaha illallaah
Muhammadurrasuulullaah saw Allahu Akbar Subhanallaah Subhanallaahu wabihamdih
Subhanallaah al’adhiim Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa
anta astaghfiruka wa’atuubu ilaik.
Wassallamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Penulis : Ki kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang
Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar