Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia,
Para sahabat sekalian selamat jumpa lagi bersama Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an dan Refleksi alam Al Qur’an.
Para sahabat sekalian matrilah kita simak firman Allah yang berikutnya di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 84 – 85 yang berbunyi sebagai berikut
“ Wa idz akhodznaa miitsaaqokum laa tasfikuuna dimaaa akum walaa tukhrijuuna anfusakum min diyaa rikum tsum-ma aqrortum wa antum tasyhaduun . Tsum-ma antum haaa u laa I taqtuluuna anfusakum wa tukhrijuuna fariiqon minkum-mindiyaarihim tazh haruuna ‘alaihim bil itsmi wal ‘udwaani wa in ya’tuukum usaaroo tufaaduuhum wahuwa muharromun ‘alaikum ikhroo juhum afatu’minuunna biba’dhil kitaabi watakfuruuna biba’dhi famaa jazaaa u man yaf’alu dzaalika minkum illaa khiz yun fil hayaatid dunyaa wa yaumal qiyaamati yarud-duuna ilaa asyad-dil’adzaabi wamallaahu bighoofilin ‘am-maa ta’maluun “
Yang artinya sebagai berikut “ Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu) : kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampong halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mmengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebagai Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang laim ? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Alllah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat “
Para sahabat sekalian Allah melanjutkan penjelasannya tentang perjanjianNya dengan Bani Israil (dan juga untuk semua manusia termasuk kita) yaitu
9. Jangan berperang dan jangan membunuh orang , akan tetapi hiduplah dengan rukun dan damai, terutama dengan tetangga sekitar kita. Jadikan mereka itu saudara dekat kita, karena kalau terjadi sesuatu musibah menimpa kita, maka yang tahu lebih dulu adalah tetangga kita. Kalau kita menjauhi tetangga kita maka mereka juga akan menjauhi kita;
10. Jangan menzalimi orang lain, apalagi membunuh, karena awal akhir kita akan menanggung akibatnya
11. Janganlah membuat orang lain tidak betah tinggal di kampungnya sendiri, apalagi sampai tega mengusirnya tanpa ada alasan yang tepat
12. Apabila ada di antara mereka yang tadinya berbuat buruk kepada kita kemudian mereka minta baikan, maka terimalah mereka, jangan memakai syarat macam-macam;
13. Janganlah kita mengingkari ayat ayat Al Qur’an yang telah kita baca ( pada masa Bani Israil kitabnya adalah Taurat), akan tetapi laksanakan dalam kehidupan sehari-hari sesuai kadar kemampuan
14. Janganlah mengadakan kerja sama dengan orang lain untuk berbuat keburukkan, membuat kekacauan, membikin keributan, membuat suasana tidak nyaman , karena apabila kita mengajak berbuat keburukan, maka disamping kita menanggung dosa kita sendiri, lalu ditambahkan dengan dosa-dosa orang yang kita ajak . Sebaliknya kebaikan kita yang telah kita kumpulkan akan habis semua diberikan kepada orang yang diajak.
Apabila dari no 9 – 14 dilakukan, padahal telah dijelaskan ayatnya, maka sungguh orang tersebut di dunia nya saja dinistakan atau dihinakan oleh Allah, apalagi di akhirat Allah akan menyiksa mereka lebih berat lagi. Dan orang—orang yang demikian itulah yang disebut kehidupan akhirat yang merupakan kehidupan yang kekal abadi, tidak disukai oleh mereka, malahan mereka lebih menyukai kehidupan dunia yang langsung bisa dinikmati ( padahal kehidupan dunia ini sifatnya hanya sementara)
Sesuai dengan firman Allah di dalam Q.S Al Baqarah 2 : 86 yang berbunyi sebagai berikut
“ulaaa ikal-ladziinasy tarul hayaatad- dunyaa bil aa khiroh falaa yukhof-fafu ‘anhumul ‘adzaabi wamallaahu bighoofilin ‘ammaa ta’maluun “
Yang artinya sebagai berikut “ Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan ( kehidupan ) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong."
Para sahabat sekalian cobalah lihatlah dan telitilah bagaimanakah kehidupan di sekitar kita apakah keadaannya lebih baik dari karakter Bani Israil atau malahan semakin parah dari Bani Israil, tidak perlu banyak bicara, tapi untuk mengkaji diri. Kalau dari no 1 sampai dengan no 14 tidak terjadi pada diri kita, maka patut kita bersyukur kepada Allah atas limpahan karunia-Nya berupa taufik hidayah dan inayahNya.
Barakallaahufiikum………salam santun dari kami untuk para sahabat semua……..Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya, serta dapat membuka hati kita yang selama ini telah tertutup…………Dan andaikan ada salah tulis atau kata ,itu adalah kesalahan kami dan………..Ya Allah ampunilah kami atas hal tersebut………Dan marilah kita bersihkan dan sucikan hati kita, jiwa kita dan nurani kita dengan mengucapkan
Laa ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah saw, Allaahu Akbar Subhanallaah ,Subhanallaah wabihamdih Subhanallaah Al’adhiim, Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiiruka wa a tuubu ilaik.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Penulis : Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar