Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam
dan bahagia .
Salam
jumpa kembali bersama Butir Uraian Ayat Ayat Al Qur’an dan Refleksialamalquran.
Para
sahabat sekalian dari judulnya saja yaitu CACI MAKI . Siapakah orang yang
senang di caci maki. Kami yakin semuanya tidak ada yang mau dicaci maki, dan
kalau bisa jangan sampai ketemu dengan caci maki. Akan tetapi setelah kita
berkumpul dengan orang-orang, dari perbincangan terkadang tanpa sadar terlontar
juga ucapan caci maki, dan menurutnya itu benar, padahal apa yang dilakukannya
itu sebenarnya tellah menzalimi orang lain
Hidup
tidak selamanya berjalan sesuai dengan harapan kita. Kita menginginkan A
terkadang dapatnya C, apalagi C ini sungguh benar benar tidak cocok dengan
keadaannya saat ini. Persoalan sepele seringkali mengundang kesalah pahaman dan
bisa mendatangkan celaan bagi kita. Akhirnya persoalan yang sebenarnya sangat
sepele itu bisa menjadi besar.
Apakah
kita tahu persis mengapa orang lain mencaci kita ? Kebanyakan tidak tahu ?
Sampai terkadang terlontar ucapan apa sih maunya si A itu terhadapku, padahal
aku ini tidak berbuat begitu atau begini terhadapnya, akan tetapi kok kayanya
benci banget deh sama aku . Dan sungguh ini sering kita jumpai di dalam
kehidupan sehari-hari
Sungguh
semua yang terjadi itu tidak dapat terlepas dari pengawasan Allah dan Allah
selalu mencatat segala amal baik kita dan amal buruk kita, tidak ada yang
terlewatkan. Oleh karena itu sungguh sia sia lah kita ini hidup kalau hanya
mengurusi orang yang membenci kita, orang yang memusuhi kitam, orang yang
memfitnah kita, orang yang ingin menjatuhkan kita, orang yang akan mencelakakan
kita. Kesemuanya ini akan menimbulkan dampak penyakit kepada kita, dan yang
akan menanggung akibatnya adalah kita
sendiri.
Nu’man
bin Muqrin berkata bahwa ada seorang lelaki mencaci orang lain di sisi Nabi
Muhammad saw, kemudian orang yang dicaci berkata “ Mudah-mudahan keselamatan
tercurah atasmu “. Lalu Nabi Muhammad saw bersabda, “ Ketahuilah bahwasannya
ada malaikat di antara kamu berdua (yang mencaci dan yang dicaci) yang akan
membelamu ( membela yang dicaci ). Setiap kali orang itu mencaci kamu, maka
malaikat itu berkata kepadanya (yang mencaci) ,” Tetapi engkau, engkaulah yang
lebih berhak terhadap cacian itu (yang mencaci), bukannya dia (yang dicaci) “ Dan jika engkau mengatakan, “ Mudah-mudahan
keselamatan tercurah atasmu (Yang mencaci) “ maka malaikat itu berkata, “Tidak,
tetapi engkau (yang dicaci), engkaulah yang berhak terhadapnya ( terhadap
keselamatan itu ).
Para
sahabat semuanya jelaslah disini bahwa kalau manusia mencaci, mencerca, memaki,
menzalimi orang lain berarti dia lagi bikin lobang kesengsaraan, penderitaan
untuk keperluannya dia sendiri, bukan untuk orang lain. Dan orang yang demikian
inilah yang dinamakan orang yang rugi ( yang hidupnya di dalam kerugian, di
dalam kesesatan yang nyata ). Terutama yang sering kami lihat di Face book
banyak ucapan ucapan yang sebenarnya tidak layak diucapkan apalagi dibaca oleh
berapa ratus ribu orang. Nah misalnya ucapan atau ungkapan itu dibaca oleh
100.000 orang, maka semua dosa-dosa 100.000 rang tersebut dari yang Nampak sampai
yang tidak Nampak, dari yang terbesar sampai yang terkecil, dari yang disengaja
sampai yang tidak disengaja akan terkuras habis dipindahkan kepada orang yang
membuat ucapan itu, dan sebaliknya semua kebaikan dari orang yang mengucapkan
itu akan terkuras habis dipindahklan kepada
100.000 orang tersebut. Apakah ini bukan suatu kerugian, atau merupakan keuntungan
bagi orang yang mengucapkan itu.
Barakallahufiikum………Salam
santun dari kami untuk para sahabat semuanya. Semoga tulisan ini akan
bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya serta dapat untuk
membuka hati, jiwa dan akal fikiran kita
yang selama ini telah tertutup.
Dan
marilah kita bersihkan dan sucikan hati, jiwa dan akal fikiran lita dengan
mengucapkan
Laa
ilaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah
saw Allaahu Akbar Subhanallaah
Subhanallah wabihamdihi
Subhanallah al ‘azhiim
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anal ilaaha illa anta astghfiruka
wa’atuubu ilaik
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Salam
dan bahagia
Penulis : Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang
Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar