Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
TEMPAT
MENCARI PAHALA KE 3
Para sahabat semuanya Allah swt telah melengkapi kita
semua dengan mata , telinga , dan hati. Apa yang Allah lakukan ini tidaklah
mungkin kalau tanpa maksud dan tujuan. Perlengkapan ini merupakan sarana bagi
Allah untuk menguji kita semua, apakah dengan ujian dalam situasi dan kondisi
bagaimanapun ( apakah situasi kondisi baik atau buruk ), masih mampu tetap
bertahan untuk mentaati atau mengikuti ‘aturan main’ yang telah ditetapkan
oleh-Nya ataukah kita akan bersikap sebaliknya, mendustakan-Nya,
meingingkari-Nya, meperolok-olok-Nya bahkan menentang-Nya.
Marilah kita simak firman Allah swt di dalam Q.S Al
Insaan 76 : 2-3 yang berbunyi sebagai berikut
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ
أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا [٧٦:٢]إِنَّا هَدَيْنَاهُ
السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا [٧٦:٣]
Yang artinya berbunyi sebagai berikut :
“
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena
itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.---
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur
dan ada pula yang kafir
“ .
Dan firman Allah yang
lain di dalam Q.S At Thaariq 86 : 6 – 7 yang berbunyi sebagai berikut
خُلِقَ
مِن مَّاءٍ دَافِقٍ [٨٦:٦]إِنَّهُ عَلَىٰ
رَجْعِهِ لَقَادِرٌ [٨٦:٨]
Yang artinya bebrunyi sebagai berikut
“ Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, --- yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan “
Para sahabat semuanya sekarang kita telah tahu bahwa
Allah menciptakan kita yang hina dan bau yaitu setetes mani yang bercampur yang
keluar dari antara tulang sulbi lelaki dan tulang dada perempuan ketika mereka
melakukan hubungan.
Kemudian dari air yang hina ini Allah sempurnakan dan
muliakan agar menjadi manusia yang mulia tanpa cacat. Setelah dimuliakan oleh
Allah , kemudian memberinya sepasang telingan untuk mendengar dan sepasang mata
untuk melihat. Bisakah kita semuanya menjaganya dan memeliharanya, dan
mengembangkannya sebagai alat untuk menambah amal kebajikan yang Allah ridoi,
karena kita semuanya tetap akan kembali ke Allah swt dan akan ditanyakan Dia
memberi sepasang telinga dan sepasang mata itu digunakan untuk apa. Dan kelak
di akhirat telinga kita dan mata kita akan berbicara langsung kepada Allah swt
apa yang elah dilakukan oleh kita.
Apabila kita dapat menggunakan mata dan telinga kita
sesuai dengan apa yang diridoi oleh Allah, maka kita akan mendapatkan
pahala dan apabila telinga dan mata kita
digunakan untuk hal-hal yang tidak diridoi Allah maka kita akan mendapatkan
celaka bahkan akan dihinakan Allah, lebih rendah dari pada binatang . Allaahu
Akbar. Subhanallah .
Barakallaahufiikum…… Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Penulis : Ki
Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan: Anggota
Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar