Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Salam dan bahagia
Para sahabat semuanya salam jumpa kembali bersama kami
BUTIR URAIAN AYAT AYAT AL QUR’AN dan refleksialamalquran.
MANUSIA PERLU MEMILIKI
KEKUATAN, KEBERANIAN DAN KECERDASAN Ke
2
Telah digambarkan sebelumnya Allah swt bersumpah dengan
kuda perang, yang dalam keadaan perang mampu berlari kencang, hilir mudik,
dengan memancarkan percikan bunga api dari keempat kakinya karena kekuatan
pijakan kakinya. Dan peperangan di waktu
subuh menunjukkan bahwa kuda-kuda yang dipelihara itu bukan untuk kebanggaan,
kesombongan, ingin pujian akan tetapi untuk melumpuhkan kekuatan musuh atau
untuk menghadang serangan musuh. Mengapa Allah bersumpah dengan menggambarkan
seperti ini ? Karena kebanyakan manusia itu kurang rasa bersyukurnya kepada
Allah swt atas berbagai macam kenikmatan yang telah diterimanya, baik apakah
yang ada di luar dirinya maupun apa yang masuk ke dalam dirinya. Apabila
manusia itu banyak yang mensyukuri berbagai nikmat-Nya berarti mereka mengakui
adanya Allah swt, namun apabila yang terjadi sebaliknya, maka Allah swt akan
marah dan murka kepada mereka. Kemarahan dan kemurkaan Allah dilambangkan
dengan kuda perang. Marilah kita perhatikan firman-Nya di dalam Q.S Al Adiyat
100 : 6 yang berbunyi sebagai berikut
إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ
لَكَنُودٌ [١٠٠:٦]
“ sesungguhnya
manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, “
Setelah Allah swt bersumpah yang isi sumpahNya
menerangkan bahwa kebanyakan watak manusia itu mengingkari kebenaran, tidak mau
mengakui hal-hal yang menyebabkan mereka harus bersyukur kepada Allah swt. Yang mau bersyukur kepada Allah swt itu
hanyalah sebagian kecil dari orang-orang yang mendapatkan taufik, hidayah,
petunjuk dan hikmah dari Allah swt dan orang-orang yang selalu berusaha
menjauhkan diri dari perbuatan munkar.
Sebenarnya setiap diri manusia itu punya potensi atau
tenaga, kecerdasan, keberanian. Apa yang telah dimilikinya itu manusia tidak
bisa mengendalikannya sehingga sifatnya
menjadi liar seperti kuda dan menyebabkan ingkar kepada Allah swt.
Sifat yang terpendam dalam diri manusia yang seperti ini
menyebabkan ia tidak mementingkan apa yang ada di sekelilingnya, tidak
menghiraukan apa yang akan terjadi di masa mendatang dan melupakan apa yang
telah diperbuatnya di masa lalu.
Di saat Allah swt memberikan suatu kenikmatan berupa
harta,tahta,ilmu, lalu dia bingung mau pilih yang mana berbuat kebaikan atau
keburukkan ? Dan ternyata yang muncul di hatinya adalah perbuatan buruk.
Sikapnya berubah menjadi kasar, kejam, kikir, bakhil. Jabatan yang telah dia
terima banyak disalah gunakan, ilmu yang telah dia dapat banyak digunakan untuk
menipu orang, harta yang telah dia dapat banyak digunakan untuk menjalani riba,
kepada wanita dianggapnya barang mainan, selagi seneng dipuji-puji, didasayang,
begitu sudah bosan dicampakkan. Harta yang di
dapatnya hanya untuk mengumbar hawa nafsu dan pemuas syahwat.
Para sahabat semuanya sebenarnya setiap manusia itu punya
nurani dan nurani ini hanya terisi oleh sifat-sifat yang baik. Walaupun mereka
berbuat ingkar, aniaya, dusta, zalim, fitnah semuanya itu diakui oleh dirinya
dan sadar bahwa itu bertentangan dengan nuraninya. Mereka juga menyadari bahwa
bumi yang dipijak, air yang diminum, makanan yang dimakan, udara yang dihirup
itu semuanya milik Allah swt, tapi pengakuan itu hanya di mulut saja, karena
hatinya sudah penuh dengan noda-noda hitam ( dosa-dosa ).
Oleh karena itu kelak di akhirat seluruh anggota tubuh
semuanya akan bicara sebagai saksi diri masing-masing, dan pengakuan mereka ini
akan lebih kuat daripada pengakuan diri sendiri.Sesuai dengan firman Allah swt
di dalam Q.S Al Adiyat 100 : 7 yang berbunyi sebagai berikut
وَإِنَّهُ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ [١٠٠:٧]
“ dan sesungguhnya
manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, “
Para sahabat semuanya semoga saja semua ini dijadikan
pembelajaran oleh kita semuanya. Allah Maha Pengasih, semua makhluk-Nya dikasihi
sesuai kodratnya baik yang beriman dan bertakwa maupun yang kafir, munafik dan
fasik selama mereka masih berada di dunia. Akan tetapi Allah juga Maha
Penyayang, Dia hanya menyayangi bagi mereka yang beriman dan bertakwa
kepada-Nya selama mereka berada di dunia dan juga ketika mereka kembali ke
akhirat kelak.
Barakallaahufiikum…… Salam santun dari kami untuk para
sahabat semuanya. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat
diambil hikmahnya serta dapat membukan hati, jiwa dan akal fikiran kita yang
selama ini telah tertutup.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Salam dan bahagia
Penulis : Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan : Anggota Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar