Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Selamat berjumpa lagi
dengan RENUNGAN KALBU
TEMPAT MENCARI PAHALA KE 6
Para sahabat semuanya apabila di antara kita termasuk
orang yang dikaruniai banyak harta, maka hendaklah disadari, bahwa harta itu
letaknya harus selalu di tangan, jangan dibiarkan ia mengasai hati. Ingat harta
itu cenderung mengajak pemiliknya untuk membangkang mentaati perintah Allah dan
Rasul-Nya. Apabila di antara kita ada yang diberi kedudukan atau jabatan, maka
hendaklah disadari bahwa jabatan itu letaknya harus di pangkuan, bukan
diduduki. Kalau dipangkuan maka jabatan itu perlu dipelihara, dijaga dan
dikembangkan menurut amanat Allah dan Rasul-Nya, namun apabila di duduki maka
akan timbul sifat sombong, ego nya muncul, merasa segalanya itu berhasil karena
aku, yang lainnya itu hanya tenaga
cadangan, dan biasanya orang yang model begini, kalau diturunkan jabatannya,
akan merasa tidak terima, dendampun muncul, merasanya dikerjain orang lain,
sentimen atau benci kepadanya, yang akhirnya apa ? sudah jatuh, ditambah
ketimpa tangga.
Nabi Muhammad saw saja nampaknya menyadari sangatlah
berat dititipi harta yang melimpah. Sikap ini tampak dengan jelas pada prilaku
kehidupan sehari-harinya yang nampak terkenal sangat sederhana. Hal ini
ditunjukkan melalui Haditsnya
Rasulullah saw bersabda , “Tuhanku telah menawarkan
kepadaku untuk menjadikan lapangan di kota Mekah menjadi emas “. Dan aku
berkata, “ Jangan Engkau jadikan emas wahai Tuhan ! Tetapi cukupkan bagiku
merasa kenyang sehari, lapar sehari. Apabila aku lapar, maka aku akan dapat
menghadap dan mengingatMu, dan ketika aku kenyang aku dapat bersyukur
memuji-Mu. ( HR Ahmad & Tarmidzi )
Dan dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda , “
Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan hartamu, akan tetapi Allah melihat
kepada hati dan amalmu “. ( HR Muslim )
Para sahabat semuanya hati-hati dengan ujian Allah,
bentuk ujian dan cobaan Allah itu sudah dipaparkan pada materi sebelumnya. Pada
dasarnya ujian Allah itu dibagi menjadi tiga bagian yaitu
- Berupa jabatan atau kedudukan ( sudah jelas barusan diterangkan di atas );
- Berupa keuangan ( harta benda ) juga sudah jelas barusan di terangkan di atas ).
- Wanita atau susila, kebanyakan manusia tidak tahan menghadapi ujian ini karena segalanya dapat dicapai dan dimiliki dengan mudah, terutama uang sungguh benar-benar mudah di dapat. Maaf tidak lelaki maupun tidak wanita semuanya sama. Apalagi di akhir-akhir ini marak dengan adanya pernikahan sirih, pernikahan yang hanya dilakukan berdasarkan syahnya secara agama saja, sedangkan dengan pemerintah tidak ada kaitannya. Begitu suami meninggal barulah berebut masalah warisan harta dan menjadikan permusuhan. Diberikan istri paling banyak empat orang. Ngurus satu istri saja apakah sudah dilaksanakan dengan baik dan benar secara syariat agama apalagi beristri dua berarti kasih sayangnya harus dibagi dua, nah disinilah awal mulanya timbul dusta, karena merasa dia perlu pengakuan dari kedua istrinya.
Zaman sekarang mana ada orang yang sejujur seperti
Rasulullah saw, makanya diberi gelar oleh masyarakat Arab dengan gelar “Al
Amiin”. Dan gelar itu tidak menunjukkan dan tidak membuat pengakuan bahwa aku
ini seorang yang jujur, akan tetapi mereka melihat dari sikap dan prilaku
Rasulullah saw sendiri.
Semoga kita semuanya bisa berusaha untuk menjadi manusia
yang jujur, minimalnya mendekati jujur. Ya boleh dibilang begini “ Jangan ada
dusta di antara kita “ , berusahalah untuk jujur pada diri sendiri terlebih
dahulu, kemudian barulah dengan orang lain. Kalau dengan diri sendiri saja
belum bisa berbuat dan bersikap jujur, bagaimana pula terhadap orang lain ?????
Barakallahufiikum……… Salam santun kami untuk para sahabat
semuanya, semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya serta dapat untuk
membuka hati kita yang selama ini telah tertutup.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh
Salam dan bahagia
Penulis : Ki Kartawijaya Al Adiyat
Pekerjaan: Anggota Perguruan Tamansiswa
Cabang Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar