Sebagaimana
kita ketahui bersama bahwa tugas manusia di dunia ini hanya beribadah (
berbakti dan mengabdi serta menyembah )
Allah. Pengabdiannya ada dua macam yaitu vertikal ( hubungan pribadi manusia
dengan sang Pencipta ) dan horizontal ( hubungan antar sesama manusia ) yang
kesemuanya itu harus dilakukan dengan tulus dan ikhlas hanya untuk Allah
semata.
Allah tidak
melihat bentuk rupa dan tidak melihat penampilan manusia akan tetapi Dia hanya
melihat hati manusia apakah ibadah yang dikerjakan itu ikhlas atau tidak. Dia
Maha Tahu rahasia hati setiap manusia.
Suatu amal
bisa dikatakan amal kebajikan apabila dilaksanakan semata-mata karena Allah,
dan hanya mengharap rido Allah. Itulah ruh suatu amal. Suatu amal kebajikan
yang tidak dilandasi atau disertai ikhlas maka amal tersebut tidak memiliki
ruh.
Rasulullah saw
bersabda , “ Allah tidak menerima amalan melainkan amalan yang ikhlas dan hanya
mencari rido Allah (HR Ibnu Majah )
Dan Allah swt
berfirman di dalam Q.S Al Bayyinah 98 : 5 yaitu
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ [٩٨:٥]
Yang
artinya , “ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah
agama yang lurus “ .
Melalui
ayat ini Allah swt memerintahkan kepada kita semua agar :
1.
Kita hanya menyembah Allah swt, jangan
mempersekutukannya ;
2.
Dalam menjalani agama yang lurus kta
harus taat kepada Allah dengan murni ;
3.
Kita diwajibkan mendirikan shalat wajib
( 5x sehari semalam ) ;
4.
Kita harus menunaikan zakat ( mengeluarkan sebagian rezki dari Allah )
dan diberikan kepada yang berhak ( fakir, miskin , anak yatim, ibnu sabil, bagi
yang memubtuhkan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar