Yang namanya manusia sebagai hamba Allah tidak luput dari lalai ,lupa, gemar berbuat dosa, tergesa-gesa, tukang protes. Yang kesemuanya itu adanya satu keinginan segalanya terpenuhi, tercukupi, manjadi manusia yang bahagia.
Oleh karena itu kalau semua itu disadari bahwa apa yang dinginkan tercapai manusia akan diuji terlebih dahulu oleh Allah dalam bentuk ujian ( diberi berbagai macam kemudahan, dan diberi keulitan, musibah, penyakit, kesengsaraan dan penderitaan, kemelaratan dll ). Hal yang telah disebutkan tadi apabila dijalaninya dengan penuh keikhlasan maka barulah Allah akan memberikan imbalannya. Dan untuk menyesaikan itu semua harus bdadasari rasa kecintaan tehadap Allah.
Cinta
akan bersinar dengan kemilaunya yang memesona manakala hati sering dibersihkan
melaui jalan kesucian lewat latihan penyucian jiwa. Di hadapan mata cinta semuanya
menjadi indah; perbedaan menjadi pernak pernik yang sangat indah ; kicau burung
terasa menyentuh jiwa ; sinar matahari menyapu dengan kehangatan dan kemesraan
; bintang-bintang bersinar berkilauan seperti berlian yang dapat mendamaikan
jiwa ; deburan ombak di lautan menyanyikan senandung surgawi.
Ketika
cinta memenuhi hati seseorang, maka terasalah betapa dekatnya Allah Yang Maha
Kasih dan Sayang itu. Dan dengan merasakan pengalaman kehadiran Allah di hati
kita, kita pun mengetahui bahwa Allah sangat dekat sekali dengan diri kita di
dalam hati kita yang bersih. “ Siapapun yang mengenali dirinya maka dia
mengenali Tuhannya yaitu diri yang suci, yang dipenuhi cinta dan kasih, dan
bukan kebencian.
Ingat kebahagiaan itu bukan terletak kepada harta. Harta tidak bisa dijadikan ukuran, yang jadi ukuran adalah hati. Apabila hati merasa tenang dan tentram, itulah kebahagiaan yang sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar