Inginkah kita mendapatkan ketenangan batin dan lahir ? Yakini
bahwa Allah itu tidak pernah ingkar janji. Dia itu Maha Adil maksudnya Dia
tidak akan menzalimi hamba-Nya sedikitpun. Oleh karena itu kita jangan
menzalimi diri kita sendiri.
يَا أَيَّتُهَا
النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ [٨٩:٢٧]ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً [٨٩:٢٨]فَادْخُلِي فِي
عِبَادِي [٨٩:٢٩]وَادْخُلِي جَنَّتِي [٨٩:٣٠]
Hai jiwa yang
tenang. -- Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.
-- Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, --
masuklah ke dalam surga-Ku.
Dengan ketenangan jiwa itulah kita
bisa hidup berbahagia dunia dan akhirat, dan Allah akan memanggil kia dengan
sebagus-bagus panggilan. Dan ini sudah janjinya, janji yang pasti benar dan
pasti terjadi.
Kebanyakan manusia kurang yakin akan
janji Allah melalui ayat ini ? Apakah itu benar ? Mari kita mulai dari diri
kita sendiri dalam sehari semalam lebih banyak memikirkan mendapatkan rezki
untuk kepentingan dunia atau untuk kepentingan akhirat ?
Kenapa kita lebih cepat percaya
kepada manusia dari pada ke Allah ? Terutama kepada para politikus, pejabat
yang masih belum tahu pasti gambaran yang akan terjadi di masa mendatang.
Janjinya melambung, ucapannya manis bagaikan madu, rencana programnya sangat
baik dan meyakinkan. Akan tetapi setelah mereka dikabulkan Allah, apakah sesuai
dengan janji yang diucapkannya ? Apakah itu bukan suatu penipuan ? Di dunia
bisa selamat sejahtera, akan tetapi begitu menghadap Allah semua yang telah
dilakukannya akan dipertanggung jawabkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar