Rabu, 07 Agustus 2013

RAMADHAN PERGI MENGHADAP ALLAH



I L U S T R A S I   SEBAGAI BAHAN  R E N U N G A N

Saat-saat terakhir Ramadahan mau pamitan dengan Hamba Allah , mereka berdialog, mari kita simak dialog mereka:

RMD    : Assalamu’alaikum wahai Hamba Allah ( HA ) ,  boleh aku ikut duduk disampingmu, nampaknya murung. Ada apa denganmu ? Boleh aku tahu ?

HA       : Wa’alaikum salam. Gimana gak sedih, sebentar lagi kau akan meninggalkanku, malam dan siang aku selalu besertamu, kalau kau pergi aku jadi sendirian lagi.

RMD    : Kan masih ada Allah menyertaimu. Memang sudah ketetapan-Nya aku hanya bisa menemanimu cuman 30 hari. Dan aku harus melaporkan kepada-Nya apa yang telah kamu kerjakan, baik atau pun buruk. Kata Allah aku harus jujur, karena aku juga sama makhluk-Nya. Aku akan menemanimu saat kau di akhirat nanti.

HA       : Ya memang, tidak ada yang bisa menentang ketetapan-Nya. Tapi aku sungguh masih malu andaikan Allah ada disini , puasa yang aku kerjakan ini apakah akan diterima atau tidak.

RMD    : Wah urusan itu hanya Dia yang tahu. Aku sendiri juga malu apakah tugas yang dibebankan kepadaku sudah sesuai belum dengan yang Dia harapkan. Yang penting kita semua sudah melaksanakan tugasnya masing-masing. Jadi gak usah ragu, semoga saja apa yang telah kita kerjakan akan diterima oleh-Nya. Namun aku berpesan kepadamu andaikan aku sudah pergi menghadap Allah, jadilah hamba Allah yang baik dan benar, agar termasuk golongan orang-orang yang beruntung di sisi-Nya.

HA       : Aaaamiin. Tapi mohon diterangkan agar lebih diperjelas lagi, beruntung itu maksudnya bagaimana ? Mohon maaf atas kelancanganku.

RMD    : Begini ! Kau akan menjadi orang yang beruntung, apabila  sepeninggalku, ibadahnya akan lebih meningkat disaat tidak ada aku,  apakah itu shalatnya, tadarusnya, walaupun perut sudah bebas, namun panca indra masih harus tetap berpuasa, terutama selain mereka, juga hati nurani serta akal fikiran ikut dilatih.

HA       : Kenapa harus begitu ? Bukannya kalau sudah selesai berarti tugasnya juga berhenti.

RMD    : Wah , sungguh salah besar ! Justru dengan kepergianku itu kau telah digembleng selama sebulan, untuk menghadapi ujian dan cobaan dari Allah sampai aku datang kembali menemuimu , bisa gak mengatasinya, kalau bisa berarti lulus dan mendapatkan pahala, akan tetapi kalau gagal kau akan dihinakan oleh Allah. Kalau Allah boleh bilang, mana hasil puasamu selama sebulan. Aku memberikan ujian dan cobaan itu untuk menambah lahan ibadahmu, bukan untuk-Ku. Kalau aku,  tidak butuh apa-apa darimu . Kaulah  yang membutuhkan-Ku baik di dunia maupun nanti kalau kau menghadap-Ku. Baik buruknya kaulah yang menaggungnya. Tidak bisa dosa-dosamu dipikulkan kepada orang lain, kau sendiri yang akan menanggungnya.

HA       : Subhanallah, aku jadi merinding bulu kudukku. Tapi Insya Allah akan aku ingat-ingat pesanmu dan terima kasih atas wasiatmu untuk ku, akan aku laksanakan sesuai dengan kadar kemampuan yang Allah berikan kepadaku. Dan aku tetap akaneminta petunjuk dan bimbingan-Nya, serta pertongan-Nya. Karena aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau tanpa ada bantuan dan pertolongan-Nya.

RMD    ; Aku kira cukup sampai disini aja, semoga kau menjadi orang yang beruntung di sisi Allah. Assalamu’alaikum.

HA       : Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh. Sampai jumpa tahun depan , itupun kalau Allah masih meridoi bisa bertemu denganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar