Allah
berfirman di dalam Quran surat-surat berikut ini :
“ Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak sanggup
menghitungnya” ( Q.S Ibrahim 14 : 34 ). Artinya Setiap Allah memberikan nikmat-Nya
kepada kita , sadari mulai ujung rambut sampai kedua telapak kakai selalu
dilipat gandakan.
“ Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin ( Q.S Lukman 31 : 20 ) seperti nikmat sehat, aman , sandang ,
pangan, udara dan air. Dan kebanyakan oleh kita hal itu semua dianggapnya hal
biasa.
“ Dan pada dirimu sendiri, Maka apakah kamu tidak memperhatikan ?” (
Q.S Adz Dzariyat 51 : 21 ) maksudnya
memikirkan sesuatu yang tidak ada, yang masih belum nampak, yang belum pasti,
sehingga lupa mensyukuri apa yang sudah ada. Apakah jiwa kita akan terguncang
hanya karena memikirkan kerugian materi yang mendera. Padahal sesungguhnya kita: 1 . Masih memiliki
kunci kebahagiaan ; 2. Masih memiliki jembatan penghantar kebahagiaan, karunia,
kenikmatan dan lain-lainnya. Coba mari kita pikirkan dan renungkan apa yang ada
pada diri kita, keluarga kita, rumah tangga kita, rumah kita , pekerjaan kita ,
kesehatan kita, dan... apa saja yang tersedia di sekeliling kita.
“ Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan ? “ ( Q.S Ar
Rahman 55 : 13 ) maksud nya apakah yang telah diterangkan di atas oleh Allah
masih saja kita mengingkarinya, masihkah kita mendustakannya, masihkah kita
kurang meyakininya ? Sebagaimana
firman-Nya di dalam Q.S An Nahl 16 : 83
yang berbunyi :
“ Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mengingkarinya “ ( QS An
Nahl 16 : 83 ) mudah-mudahan
kita semua tidak seperti itu,kita masih memiliki hati nurani yang bersih, kita
masih memiliki kesadaran diri sebagai hamba Allah. Dan andaikan apa yang diterangkan tadi memang
banyak mengena kepada diri kita, maka bersyukurlah masih ada yang
memperingatkan, semoga taufik Allah berikan
kepada kita semua, sehingga hati
yang tadinya tertutup menjadi terbuka,
yang tadinya kotor menjadi bersih, yang tadinya bengkok jadi lurus, yang
tadinya gelap menjadi bercahaya, yang kesemuanya itu atas seizin dan rido-Nya.
Oleh karena itu marilah kita perbanyak baca solawat kepada kekasih Allah
sebagai penghorman kita kepada beliau yaitu Nabi Muhammad saw, dan perbanyak
membaca istighfar untuk memohon ampunan Allah atas segala dosa dan kesalahan
yang telah kita perbuat, dan laksanakan shalat taubat, akui bahwa semuanya itu
adalah perbuatan kita, untuk hal ini minta dibersihkan dan berjanji tidak akan
mengulanginya kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar