KEWAJIBAN SANG HAMBA
ALLAH.
Allah memerintahkan agar
kita sebagai muslim harus menuntut ilmu atau berfikir. Kita dilarang melanggar
syari’at-Nya seperti : menuntut rezki yang haram ; rakus dan serakah ; zalim
dan maksiat ; mengikuti hawa nafsu dan emosi ; mementingkan diri sendiri;
menindas yang lemah dan tidak berbudi pekerti.
Apabila kita melakukan hal-hal tersebut tadi berarti prilaku kita itu
lebih rendah daripada binatang.
Rasulullah saw bersabda, “
Bekerjalah kalian untuk hidupmu/ duniamu yang seakan-akan hidup terus
selama-lamanya, dan beramallah kalian untuk akhiratmu yang seakan-akan kedatangan ajal/mati besok”
Oleh karena itu yang dimaksud
dengan Islam adalah penghambaan diri hanya kepada Allah saja dengan mengikuti
syari’at-Nya ( perintah dan larangan-Nya ). Dan menuntut berusaha dan bekerja
untuk hidup dan kehidupannya dalam keselamatan serta kebahagiaan di dunia hingga
di akhirat kelak.
Maka tidaklah benar kalau Islam
atau orang muslim itu tidak menginginkan dunia beserta isinya, harta benda yang
berlimpah ruah. Malah kalau bisa pergi berhaji ke tanah suci Mekah. Dan dengan
hartanya itu bisa menambah amal kebajikan seperti membangun atau menyumbang
mushola, masjid , sekolah, majelis taklim, rumah yatim piatu dan amal-amal
sosial lainnya.
Agar kita mendapatkan
kebahagiaan akhirat maka kita dituntut untuk mempelajari pengetahuan tentang
akhirat dan untuk kebahagiaan dunia kita juga dituntut mempelajari pengetahuan
tentang keduniaan.
Hidup kita itu hanya untuk
mengabdi kepada Allah sebagaimana firman Allah di dalam QS Adz dzariyat 51 ayat
56 yaitu , “ wama kholaqtul jin na wal insa illaa liya’buduun “ yang artinya “
Tidaklah aku jadikan jin dan manusia, kecuali hanya untuk menyembah atau
mengabdikan diri kepada-Ku “
Jadi pengabdian kita itu hanya
untuk mencapai kebahagiaan kita , kemakmuran kita dan keselamatan kita sendiri
sebagaimana firman-Nya yaitu, “ ashsholaata tanha anil fahsyaa i wal munkar “
yang artinya “ shalat itu untuk mencegah perbuatan keji dan munkar “ Dan Dia berfirman “ Berbuat baiklah kamu/
wahai manusia, sebagaimana Aku/ Allah telah berbuat baik kepadamu “ .
Dan Allah pun mengancam dengan
firman-Nya , “ waman kaa na fii haadzihii a’maa fahuwa fil aakhiroti a’maa wa
adhollu sabiila “ yang artinya , “ Barang siapa yang buta di dunia atau tidak
melihat Allah, niscaya buta pula kelak di akhirat pada jalan yang sesesat-sesatnya.
Dan Allah berfirman pula , “ fa innahaa laa ta’mal absooru walaa kin ta’mal
quluubul latii fish shuduur “ yang artinya “ sesungguhnya bukan matanya yang
buta, akan tetapi hatinyalah / yang buta, yang berada di rongga dadanya “ Dan
Rasulullah saw pun bersabda , “ hubbud dunyaa ro’su khothii atin “ yang artinya , “ Kecintaan akan dunia itu
adalah pangkal dari segala dosa atau kejahatan “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar