Ibu adalah orang yang pernah merasakan berbagai macam sakit dan kepayahan di kala mengandung kita. Dia sangat menderita sebagaimana deritanya sewaktu dia menandangi kelahiran kita, kemudian dia bersusah payah dalam menyusui kita, sebab kehamilannya, terkadang memenatkan dadanya, terkadang meletihkan tangannya. Berkali-kali kita mengotori tubuh dan pakaiannya, namun berkali-kali pula ibu kita membersihkan kotoran itu tanpa bosan-bosan dan keluh kesah. Apalagi kalau kita sedang menderita sakit, dia semalam suntuk tidak bisa tidur, menahan lapar, susah dan menangis. Dia merasakan sakit karena sakit kita, selalu khawatir akan penyakit yang menimpa pada diri kita.
Namun mengapa setelah ibu kita memberikan pengorbananya yang sangat besar kepada kita, namun kita sendiri tidak menaruh kasih sayang kepadanya, bahkan kepada orang lain ? Dan di dalam memberikan sikap kebaikan kita mendahulukan orang lain ketimbang ibu kita sendiri.
Siapakah orang yang lebih utama dimana kita bersikap kasih sayang, taat dan berbuat kebaikan kepadanya daripada ibu kita sendiri yang iba hati, kasih sayang dan cinta kepada kita.
Selain dari ibu, yang berhak mendapatkan curahan kasih sayang kita adalah ayah. Dia lah ayah, yang telah berbuat baik kepada kita. Dia lah ayah, yang tidak canggung-canggung mengorbankan seluruh hartanya demi kepentingan kita, demi pendidikan kita dan demi keutuhan kita sebagai manusia. Dia lah ayah, karena kasih sayangnya selalu menunjukkan kepada kita ke jalan yang bermanfaat bagi kita di dunia maupun akhirat.
Oleh karena itu sesungguhnya durhaka kepada kedua orang tua adalah suatu pengingkaran terhadap kebajikan, suatu pengkufuran terhadap kenikmatan karena membalas kebaikan dengan kejahatan. Maka bencana dan malapetaka akan selalu menimpa kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua. Kerendahan dan kehinaan layak hanya bagi orang yang senantiasa membuat susah dan gelisah kedua orang tua.
Sebaliknya tidak ada balasan bagi orang yang telah berbuat baik kecuali dengan kebaikan pula.Sungguh tidaklah sedikit pengorbanan kedua orang tua kita yang telah diberikan kepada kita. Mereka selalu mengutamakan kita melebihi dirinya sendiri. Apabila kita meninggalkan mereka barang sesaat saja, mereka merasa terpenjara, karena masa-masa yang panjang. Sedangkan kita sendiri melindungi mereka pada waktu yang sangat singkat. Untuk hal itu tidak ada yang lainnya selain kita mendoakan kedua orang tua kita , " Ya Allah ya Tuhan kami, curahkanlah rahmat-Mu kepada kedua orang tua kami sebagaimana mereka mendidik kami di kala kami masih kanak-kanak. Ya Allah balaslah kejekan kami dengan kebaikan-Mu, tutuplah kesalahan kami dengan ampunan-Mu, ilhami kami dengan kesadaran kami dan limpahkanlah bagian kami dari keridoan-Mu . Aaaamiin "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar