Jumat, 08 November 2013

APAKAH WARA' DAN QANA'AH ITU ?



Wara adalah lawan dari sifat tamak. Tamak itu dapat meruntuhkan sendi-sendi hidup beragama, sedangkan wara dalah salah satu sifat mulia hamba Allah yang saleh. Jadi wara ini merupakan sifat orang-orang mulia dan saleh yang akan memuliakan agama dan memberikan kekuatan hidup dalam beragama.

Orang yang sudah memiliki sifat wara maka dirinya tidak mau . Terlalu terikat dengan keperluan dengan keperluan dunia Dia menerima dengan ikhlas apa yang ada di tangannya dan bersyukur . Atas semua yang sudah dimilikinya, dan tidak merasa iri dengan kehidupan yang telah diraih oleh orang lain.

Sifat wara dapat menumbuhkan sifat menghindari perbuatan syubhat, dan mengeluarkan manusia dari kesulitan yang sedang merambah syaraf pikiran, an mmberikan kemampuan  untuk memecahkan persoalan yang rumit, sehingga jiwanya menjadi tenang di dalam menghadapi persoalan hidup.  

Sifat wara’ ini dapat menimbulkan sefat qana’ah yaitu merasa cukup dengan apa yang sudah ada di tangannya. Sifat qana’ah akan melahirkan pula sifat teguh mempertahankan istiqamah yaitu keteguhan jiwa dalam menjalankan prinsip agama yang berkaitan dengan adab terhadap Allah dan akhlaq terhadap sesama manusia didalam menghadapi segala permasalahan kehidupan. Bagi hamba Allah yang telah memiliki sifat wara’ yang tinggi semua harapannya dalam bentuk kehidupan hanya didapat dari Allah belaka, tidak ada hubungannya dengan manusia. Apa yang telah dia terima, yang dia tolak, yang dia beri semata-mata atas izin dan anugerah Allah belaka.


Jadi manusia yang bersifat wara’ bukan berarti untuk urusan dunia dia menolak kehadiran benda-benda duniawi, sama sekali tika. Akan tetapi semua barang duniawi tidak ditempatkan di hati. Dia tidak mau terpengaruh dengan benda-benda yang telah dimilikinya menguasai jiwa dan hatinya apalagi membelenggu jiwanya. Benda-benda dunia bukan merupakan target yang harus dikejar dan diunggulkandan bukan pula satu-satunya kelengkapan hidupnya. Akan tetapi benda-benda dunia  hanyalah sebagai penunjang kebutuhan manusia. Harta boleh dimiliki, namun tidak diletkkan di hati, karena harta benda adalah benda lahir yang letaknya di luar hati dan jiwa manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar