Wara adalah lawan dari
sifat tamak. Tamak itu dapat meruntuhkan sendi-sendi hidup beragama, sedangkan
wara dalah salah satu sifat mulia hamba Allah yang saleh. Jadi wara ini
merupakan sifat orang-orang mulia dan saleh yang akan memuliakan agama dan
memberikan kekuatan hidup dalam beragama.
Orang yang sudah memiliki
sifat wara maka dirinya tidak mau . Terlalu terikat dengan keperluan dengan
keperluan dunia Dia menerima dengan ikhlas apa yang ada di tangannya dan
bersyukur . Atas semua yang sudah dimilikinya, dan tidak merasa iri dengan
kehidupan yang telah diraih oleh orang lain.
Sifat wara dapat
menumbuhkan sifat menghindari perbuatan syubhat, dan mengeluarkan manusia dari
kesulitan yang sedang merambah syaraf pikiran, an mmberikan kemampuan untuk memecahkan persoalan yang rumit, sehingga
jiwanya menjadi tenang di dalam menghadapi persoalan hidup.
Sifat wara’ ini dapat
menimbulkan sefat qana’ah yaitu merasa cukup dengan apa yang sudah ada di
tangannya. Sifat qana’ah akan melahirkan pula sifat teguh mempertahankan
istiqamah yaitu keteguhan jiwa dalam menjalankan prinsip agama yang berkaitan
dengan adab terhadap Allah dan akhlaq terhadap sesama manusia didalam
menghadapi segala permasalahan kehidupan. Bagi hamba Allah yang telah memiliki
sifat wara’ yang tinggi semua harapannya dalam bentuk kehidupan hanya didapat
dari Allah belaka, tidak ada hubungannya dengan manusia. Apa yang telah dia
terima, yang dia tolak, yang dia beri semata-mata atas izin dan anugerah Allah
belaka.
Jadi manusia yang bersifat
wara’ bukan berarti untuk urusan dunia dia menolak kehadiran benda-benda
duniawi, sama sekali tika. Akan tetapi semua barang duniawi tidak ditempatkan
di hati. Dia tidak mau terpengaruh dengan benda-benda yang telah dimilikinya
menguasai jiwa dan hatinya apalagi membelenggu jiwanya. Benda-benda dunia bukan
merupakan target yang harus dikejar dan diunggulkandan bukan pula satu-satunya
kelengkapan hidupnya. Akan tetapi benda-benda dunia hanyalah sebagai penunjang kebutuhan manusia.
Harta boleh dimiliki, namun tidak diletkkan di hati, karena harta benda adalah
benda lahir yang letaknya di luar hati dan jiwa manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar