Dan Allah Swt
berfirman di dalam QS Al Hadid 57 : 18 yaitu :
إِنَّ
الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا
يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ [٥٧:١٨]
For those who
give in Charity, men and women, and loan to Allah a Beautiful Loan, it shall be
increased manifold (to their credit), and they shall have (besides) a liberal
reward.
Adapun maksud
dari ayat QS 57 : 18 adalah Allah berjanji kepada kita dengan sungguh-sungguh (
ada kata sesungguhnya ) yang mau meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang
baik, artinya mau menginfakkan sebagian hartanya, yang mau bersedekah atas nama
Allah, karena Allah dan hanya untuk Allah, maka Allah akan membalasnya dengan
berlipat ganda kepadanya , dan akan mendapatkan pahala yang mulia di sisi Nya.
Dari kedua ayat
tersebut sekarang mari kita ambil contoh sederhana. Apakah mungkin akan kita
dapatkan kalau mengail ( mancing ) di laut karena ingin mendapatkan ikan kakap,
umpannya menggunakan cacing tanah yang kita cari di sekitar rumah kita ? Apakah mungkin kalau kita hanya berdoa saja
tanpa dibarengi dengan usaha, kita mendapatkan apa yang diminta ? Apakah mungkin hanya dapat kerja ringan lalu
mendapatkan penghasilan yang besar? Apakah mungkin kita akan dipilih untuk
menjadi seorang pemimpin kalau kita tidak mampu memimpin ? Itu semua contoh
kehidupan. Andaikan ada tetangga di
sekitar kita nampaknya kerjanya kaya santai santai saja, akan tetapi dalam hal
harta bendanya sungguh sangatlah ganjil, masa iya sih dia hanya seorang pegawai
negeri sipil dan hanya sebagai seorang bawahan, akan tetapi di dalam kehidupan
sehari-harinya sangatlah mewah. Janganlah kita langsung manghakimi bahwa dia
menggunakan jalan serong, istilah sekarang dikenal dengan kata nyupang atau
nyegik. Kenapa kita dipusingkan dengan hal-hal yang bukan milik kita sendiri,
malah langsung menghakimi orang lain yang tidak tahu permasalahannya. Kalau
kita hidup selalu membandingkan antara keadaan kita dengan orang lain , waow
sungguh cape dan melelahkan, bahkan kita bisa dibuat gila oleh prilaku kita
sendiri. Oleh karena itu agar kita bisa hidup tenang, maka jadilah diri kita
sendiri, jangan mengikuti pendapat orang lain. Yang penting kita tidak
menyimpang dari jalur aturan main Allah dan rasul-Nya.
Kalau kita
ingin mendapatkan duit, maka kita harus mau berkorban mengeluarkan duit, kalau
ingin besar maka yang dikeluarkan harus besar. Janganlah mimpi di sang hari
bolong kalau sikat kita kikir, ingin mendapatkan harta yang banyak. Janganlah
kita hidup bagaikan kuduk merindukan bulan, kalau kita bakhir terhadap orang
lain, akan mendapatkan kebaikan yang banyak dari orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar