Kamis, 12 Desember 2013

TERIMA KASIH YANG TERBAIK ITU SEPERTI APA ?


TERIMA KASIH YANG TERBAIK HANYALAH DARI ALLAH

Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya ketika menghadapi kritikan, ketika menghadapi cercaan dari orang-orang di sekitarnya. Kesannya se olah-olah mereka itu belum pernah mendengar wahyu ilahi, belum pernah mendengar yang namanya kebenaran atau belum pernah mendengar penjelasan dengan gamblang tentang prilaku manusia yang mengingkari Allah. Sebagaimana yang difirmankan Allah di dalam Al Qur’an surat Yunus ayat 12 yang berbunyi sebagai berikut :
وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَىٰ ضُرٍّ مَسَّهُ ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [١٠:١٢]
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah orengmereka kerjakan.

Melalui ayat ini Allah menjelaskan kepada kita semua tentang orang-orang yang berbuat melampaui batas yaitu mereka selalu beranggapan apa yang mereka kerjakan itu benar. Maksudnya adalah ketika mereka ditimpa musibah, kesengsaraan, kemiskinan, kemelaratan, penderitaan, mereka selalu berdoa siang dan malam apakah sambil duduk, sambil berdiri, bahkan sambil berbaring, agar segala yang menimpanya itu dihilangkan, dijauhkan dari berbagai macam bahaya, dilindungi keselamatannya. Mereka berada di jalan Allah. Namun ketika semua yang menimpanya itu disembuhkan oleh Allah , mereka kembali ke jalan sesat dan menyesatkan.

Oleh karena itu janganlah kita terkejut apabila air susu yang kita berikan kepada orang lain, mereka membalasnya dengan air tuba. Kebaikan kita dibalasnya dengan kejahatan. Atau ada orang yang telah kita beri pena, yang seharusnya berterima kasih, malah pena itu digunakan untuk menulis sesuatu yang isi tulisannya itu mencemooh kita, mencoreng nama baik kita, menjatuhkan martabat kita. Atau kita jangan kaget kalau kita pernah memberikan sebuah tongkat untuk menggiring domba gembalaannya, tapi justru tongkat itu bukan untuk menggiring domba, akan tetapi untuk memukul kepala kita.

Semua itu adalah watak dasar prilaku manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Luhur lagi Maha Agung serta Maha Mulia. Begitulah mereka, kepada Tuhannya saja mereka berani menentang, membangkang dan mengingkari, apalagi kepada kita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar