TERIMA KASIH
YANG TERBAIK HANYALAH DARI ALLAH
Masih banyak
orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya ketika
menghadapi kritikan, ketika menghadapi cercaan dari orang-orang di sekitarnya.
Kesannya se olah-olah mereka itu belum pernah mendengar wahyu ilahi, belum pernah
mendengar yang namanya kebenaran atau belum pernah mendengar penjelasan dengan
gamblang tentang prilaku manusia yang mengingkari Allah. Sebagaimana yang
difirmankan Allah di dalam Al Qur’an surat Yunus ayat 12 yang berbunyi sebagai
berikut :
وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ
قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَىٰ
ضُرٍّ مَسَّهُ ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [١٠:١٢]
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada
Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan
bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat),
seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya
yang telah orengmereka kerjakan.
Melalui ayat
ini Allah menjelaskan kepada kita semua tentang orang-orang yang berbuat melampaui
batas yaitu mereka selalu beranggapan apa yang mereka kerjakan itu benar.
Maksudnya adalah ketika mereka ditimpa musibah, kesengsaraan, kemiskinan,
kemelaratan, penderitaan, mereka selalu berdoa siang dan malam apakah sambil
duduk, sambil berdiri, bahkan sambil berbaring, agar segala yang menimpanya itu
dihilangkan, dijauhkan dari berbagai macam bahaya, dilindungi keselamatannya.
Mereka berada di jalan Allah. Namun ketika semua yang menimpanya itu disembuhkan
oleh Allah , mereka kembali ke jalan sesat dan menyesatkan.
Oleh karena
itu janganlah kita terkejut apabila air susu yang kita berikan kepada orang lain,
mereka membalasnya dengan air tuba. Kebaikan kita dibalasnya dengan kejahatan.
Atau ada orang yang telah kita beri pena, yang seharusnya berterima kasih,
malah pena itu digunakan untuk menulis sesuatu yang isi tulisannya itu
mencemooh kita, mencoreng nama baik kita, menjatuhkan martabat kita. Atau kita
jangan kaget kalau kita pernah memberikan sebuah tongkat untuk menggiring domba
gembalaannya, tapi justru tongkat itu bukan untuk menggiring domba, akan tetapi
untuk memukul kepala kita.
Semua itu
adalah watak dasar prilaku manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah
bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Luhur lagi Maha Agung serta Maha
Mulia. Begitulah mereka, kepada Tuhannya saja mereka berani menentang,
membangkang dan mengingkari, apalagi kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar