BAHAYANYA FITNAH BAGI
MANUSIA BAGIAN KE IV ( BAGIAN TERAKHIR )
Bagaimanakah caranya untuk
menanggulangi penyakit fitnah itu ? Rasulullah saw telah menganjurkan kepada
kita semua untuk menyegerakan berbuat amal kebajikan, amal soleh. Jangan
menunggu dan membuang waktu.
Selagi ada kesempatan, jangan dibuang percuma.
Isilah kesempatan itu untuk beramal saleh. Apalagi amal saleh yang sifatnya
wajib, sedangkan yang sifatnya sunnahpun jangan sampai dilalaikan. Kesemuanya
itu merupakan bekal bilamana datang masa yang penuh dengan fitnah dunia. Amal
saleh merupakan benteng iman seseorang. Semakin banyak amal salehnya maka akan
semakin kuat pula imannya.
Bagi orang yang ingin berbuat
amal saleh tidak ada batasan umur, siapapun bisa melakukannya. Bahkan sebaiknya
semenjak kecil harus sudah dilatih menjalani amal saleh, berpuasa
Ramadhan,membantu kedua orang tua, belajar dsb. Jadikan semua itu untuk
pembiasaan di dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga begitu anak-anak itu sudah cukup dewasa ( akil baligh ) tidak
perlu ditegur lagi, tinggal kita orang tua mengadakan pengawasan.
Mari kita tengok di sekitar kita,
banyak yang kita jumpai orang mengaku beragama Islam, namun mereka tidak aktif
menjalankan kewajiban-kewajibannya, apalagi mengerjakan ibadah-ibadah sunnah.
Apabila mereka ditanya, mereka selalu menjawab dengan santai, “ Ah nanti saja
kalau sudah tua “.
Bahkan pernah kami bertemu dengan seorang teman yang dulunya
aktif menjalankan shalat. Tetapi setelah lama kami berpisah ternyata
kepribadiannya berubah total. Dia sudah tidak aktif lagi menjalankan shalat,
bahkan shalat Jum’at pun sudah jarang dijalankan kecuali pada waktu-waktu
tertentu bila ada waktu luang.
Mengapa dia telah meninggalkan kewajiban
agamanya ? Setelah kami telusuri ternyata dia terlalu sibuk bergerak dalam
usaha bisnis. Sungguh kasihan benar dia, karena kemajuan usaha bisnisnya , sampai
dia lupa karena terbuai oleh kemilaunya dunia. Masih beruntung kalau dia segera
insyaf sebelum ajal tiba. Dan celakalah dia apabila saat ajal menjemput,
keadaannya masih dalam kekafiran, dan bahkan semakin kafir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar