Kenapa dalam hidup manusia banyak
menghadapi kesulitan ? Kesulitan itu da 2 macam, kesulitan yang datangnya dari
Allah dan kesulitan yang datang diri sendiri. Kesulitan dari Allah adalah kita
sudah berbuat sebaik mungkin yang menurut kita benar, akan tetapi kenapa kok
hasilnya seperti ini ? Kita sudah berbuat sejujur mungkin kenapa orang-orang di
sekitar kita kok pada memusuhi , tidak mau bergaul dengan kita ? Dan yang tahu
jawabannya hanya Allah. Yang mungkin menurut kita benar, tapi mungkin menurut
Allah salah, atau bisa juga terbalik, apa yang dilakukan menurut kita salah,
mungkin juga menurut Allah itu benar. Jadi kembali lagi yang tahu benar dan
salahnya seseorang itu hanya Allah. Oleh karena itu janganlah kita menyalahkan
kepada siapapun.
Adapun kesulitan yang datang dari kita
sendiri. Misalnya tempat X akan mendapat bantuan dari Y sebesar 1 M . Setelah
diperiksa proposalnya telah memenuhi syarat., mengocorlah itu dana. Apa yang
terjadi ? Yang keterima di tangan Y ternyata bukan 1 M akan tetapi hanya
800juta karena dipotong biaya administrasi dari tempat asal, sampai ke tempat
atau pos pos yang di lalui, sehingga yang keterima hanya 800 juta. Lalu
kelanjutannya gimana ? Tidak diterima dana itu memang lagi sangat dibutuhkan,
terus kalau nolak maka untuk proyek-proyek berikutnya pasti tidak diberi lagi
karena dianggapnya mempersulit. Akhirnya seperti makan buah simalakama. Dengan
terpaksa diterimanya itu uang untuk di distribusikan sesuai dengan rencana
anggaran proyek yang diusulkan. Tapi kan dananya berkurang 200 juta , lalu
kelanjutannya apa ? Disinilah pimpinan memegang peranan yang sangat penting,
artinya harus membuat laporan palsu untuk mempertanggung jawabkan apa yang
telah diterimanya ? Kenapa harus bikin laporan palsu, kan kalau pertanggung
jawaban laporannya harus benar ? Yang bikin pusing itu , pimpinan terpaksa dan
memang dipaksa harus berdusta, karena laporannya harus sebesar 1M. Andaikata
ada audit bagaimana ? Ya pimpinan itu yang kena, terpaksa dijebloskan ke
penjara. Kalau dia mau nekad karena kenapa kejadiannya seperti ini, dia sudah
kerja keras tapi tetep disalahkan maka keberaiannya muncul, maka dibongkarlah
itu proses perjalanan uang, masa aku saja yang di penjara mereka pun juga harus
sama. Setelah diadakan pemeriksaan mereka tetap menang karena yang dilaporkan
itu tidak ada tanda bukti ( kwitansi ) nya. Jadi inilah yang dikatakan
kesulitan yang dibuat oleh manusia sendiri. Kalau di Indonesia Insya Allah
bersih ,orangnya baik-baik, agamanya mendalam, sangat jujur lagi. Ini hanya
contoh yang terjadi di negeri Anta Braha yang jauh nun disana.
Selain dari gambaran yang tadi yang
membuat kesulitan pada manusia adalah tidak mau mensyukuri atas segala nikmat
Allah yang telah diterimanya . Mereka tidak mengerti kadarnya , ditambah lagi
mereka tidak memiliki ketaqwaan terhadap Allah. Kemuadian dari apa yeng telah
diterimanya banyak digunakan untuk memperturutkan hawa nafsu, atau bertindak
yang berlebih lebihan misalnya hasil yang di dapat itu banyak digunakan untuk
berbuat masiat, mabuk-mabukan, judi. Bahkan agar dana itu bisa berkembang ,
maka dijalanilah perbuatan riba, uangnya dipinjamkan kepada orang lain dengan
syarat sebulan bunganya ada yang 20 % , 30 % bahkan ada yang sampai 40 % ,
bukan sampai 10 bulan seperti yang dilakukan di koperasi. Kalau di koperasi
umumnya 20 % akan tetapi kelebiahan akan kembali lagi ke kita , dibagikan lagi
ke kita melalui Rapat Anggota Tahunan ( RAT ) dan atas kesepakatan bersama.
Allah swt pun mengancam kepada orang-orang
yang tindakannya berlebih-lebihan dengan firmanNya di dalam QS Al Mulk ayat 16
-17 yaitu :
أَأَمِنْتُمْ
مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ [٦٧:١٦]
Apakah kamu merasa aman
terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan
bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?,
أَمْ
أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ [٦٧:١٧]
atau apakah kamu merasa
aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai
yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan)
peringatan-Ku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar