Minggu, 12 Januari 2014

MENCINTAI LIMA AKAN TETAPI LUPA PADA YANG LIMA




MENCINTAI LIMA  AKAN TETAPI LUPA PADA YANG LIMA MERUPAKAN WASIAT RASULULLAH SAW

Rasulullah saw bersabda, “ Saya’tii ‘alaa ummatii zamman yuhibbuunal khamsa wa yansaunal khomsa. Yuhibbuunad dunyaa wayan saunal aakhirah . wayuhibbunal hayaata wa yansaunal hubbuur. Wayuhibbuunal maal wayansaunal hisaab . wayuhibbuunal khalqa wa yansaunal khaaliq “ yang artinya, “ Akan datang pada umatku suatu masa dimana mereka mencintai lima perkara dan melupakan lima perkara pula. Mereka mencintai dunia melupakan akhirat. Merka mencintai kehidupan dan melupakan kematian. Mereka mencintai gedung-gedung dan melupakan kubur. Mereka mencintai harta benda dan melupakan hisab ( penelitian amal akhirat ). Mereka mencintai makhluk melupakan penciptanya “

Dari hadits ini tersirat suatu peringatan dari Rasulullah saw dimana akan tibanya suatu masa yaitu pada waktu orang sudah tergila-gila mencintai hal-hal yang bersifat keduniaan dan melupakan hal-hal yang bersifat keakhiratan.

Padahal semestinya kita harus sadar bahwa hidup ini hayalah sementara dalam rangkaian perjalanan menuju kehidupan yang sebenarnya yaitu di alam akhirat yang abadi. Oleh Allah manusia sewaktu mengarungi hidup di dunia sifatnya semenntara ini supaya giat bekerja untuk mencari bekal sebagai persiapan dalam perjalanannya menuju alam akhirat yang abadi.

Ibaratnya kita ini sebagai musafir yang akan menempuh perjalanan yang amat jauh, maka sebelumnya kita harus sudah mempersiapkan diri dengan mengumpulkan bekal sebanyak mungkin untuk keperluan dalam perjalanannya.

Dengan perbekalan itu pasti kita akan dapat mencapai tujuan dengan selamat. Apabila kita hanya berpangku tangan saja ( berusaha hanya untuk dunianya saja ) tanpa berusaha mengumpulkan bekal, tentu penderitaan dan kesengsaraan silih berganti akan menimpanya. Hal ini sudah pasti sebab setiap perjalanan memerlukan bekal.


Ingat kita sebagai manusia itu tempatnya lupa dan dosa. Apalagi kalau kita sebagai manusia tidak dibekali dengan iman yang kuat. Pasti jiwanya gersang yang selalu diselimuti oleh hawa nafsu. Dan hawa nafsu inilah yang akan membawa manusia tenggelam dalam kenikmatan-kenikmatan di akhirat yang telah dijnjikan oleh Allah bagi setiap orang yang patuh berbakti kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar