Allah swt berfirman di dalam QS Ibrahim ayat 34 yaitu, " wa in ta'udduu ni'matallaahi laa tukhshuuhaa innal insaana latholuumun kuffaar " yang artinya , " ...Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya . Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari ( nikmat Allah ).
Mengapa manusia dikatakan sangat zalim ? Karena Allah sudah memberikan segalanya ( rezki baik dari langit maupun dari bumi ) agar ditumbuh kembangkan, peralatan yang ada di tubuh manusia banyak yang tidak digunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, misalnya kaki yang seharusnya digunakan untuk melangkah ke tempat yang diridoi Allah, akan tetapi digunakan untuk melangkah ke tempat yang dimurkai Allah ( discotik, Play Station. Tangan yang seharusnya digunakan untuk berbuat kebaikan misalnya untuk menolong sesama, namun digunakan untukberbuat yang tidak diridoi Allah, misalnya untuk main judi, mencuri, merampok, nyopet atau menanda tangan lporan palsu ( tidak sesuai dengan kenyataan yang ada )., nurani yang ada di lubuk hati paling dalam seharusnya dipupuk ditumbuh kembangkan, namun dimatikan, sehingga walaupun manusia punya hati tapi nuraninya banyak yang sudah mati , dst yang ada di tubuh kita. Kemudian sangat mengingkari ( nikmat Allah ). Maksudnya apa yang telah dilakukannya itu adalah hasil kerjanya sendiri, dan apa yang ada di dunia ini memang sudah kehendak alam, dianggapnya tidak ada yang mengaturnya, sehingga memicu pribadinya untuk berbuat semaunya sendiri, apalagi bagi mereka yang sudah punya kedudukan yang lumayan, menjadi orang yang terpandang di mata msyarakat atau orang yang dilebihkan harya benda yang berlimpah oleh Allah. Jadi segala nikmat yang telah diterimanya itu tidak dipercaya sehingga semua itu diingkarinya.
Penjelasan apa yang telah disampaikan itu untuk lebih jelasnya mari kita simak firman Allah swt di dalam QS An Nahl ayat 78 yaitu , " Wallaahu akhrojakum min buthuuni ummahaa tikum laa ta'lamuuna syaian waja'ala lakumus sam'a wal ab shooro wal af i data la'allakum tasykuruun " yang artinya, " Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pedengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.
Sungguh dalam kehidupan ini ada sebagian orang yang punya telinga lengkap namun mereka tidak bisa mendengar, akan tetapi justru mampu berbuat sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang banyak. Namun banyak juga manusia yang bisa mendengar tetapi sayangnya apabila ada ayat-ayat Allah, berita tentang kebenaran seperti nasihat, saran-saran telinganya menjadi tuli, sehingga prilakunya seperti tidak punya pendidikan. Ada juga sebagian manusia yang hatinya mau menerima hal-hal yang baik sehingga nuraninya menjadi tumbuh dan berkembang, namun banyak di jaman sekarang mereka masih punya hati, tetapi nurani banyak yang sudah mati, karena dimatikan oleh pribadinya.Ada juga yang matanya buta tapi mereka bisa baca Al Qur'an namun tidk sedikit pula yang matanya bisa melihat, apabila diminta baca Arab atau baca ayat-ayat Al Qur'an tidk bisa sama sekali, Malahan di suatu tempat ada para santri yang semuanya bisa melihat belajarnya kepada orang yang tidak bisa melihat ( tuna netra ).
Allah sengaja memberikan semua itu yaitu nikmat akal, nikmat pendengaran dan nikmat penglihatan, nikmat pemahaman dan nikmat dapat menyelesaikan beberapa urusan. Dengan pemberian itu semua, seseorang dapat membedakan antara yang membahayakan pada dirinya ,dan yang bermanfaat . Dan dengan pemberian itu semua, seseorang mengerti tentang kemaslahatan dirinya, baik penghidupan maupun tempat kembalinya. Dengan pemberian itu semua, seseorang bisa bertindak di dalam semua urusannya dan mengatur semua kedaannya serta mengetahui sebab-sebab yang telah disediakan Allah untuk memperoleh sebab-sebab kesenangan dan ketenangan serta meraih urusan rezki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar