TEBARKAN KASIH SAYANG TERHADAP SESAMA BAGIAN KE 1
Kita diciptakan oleh Allah, kemudian kita
tinggal di rumahnya Allah lengkap dengan segala isinya. Dimanakah itu ? Tidak
lain kita tinggal di atas bumi sebagai lantai kita dan di bawah langit sebagai
atap kita. Allah berwasiat kepada kita semua , jangan menganggap alam itu bukan
makhlukKu, semua yang kuciptakan itu adalah makhlukKu, langit, bumi, laut, air,
api, bulan, bintang, matahari. Semua itu adalah makhlukKu kata Allah. Oleh
karena itu kita semua harus bisa bersahabat dengan mereka dengan cara gunakan
apa yang ada di alam ini sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
Apabila kita tidak mau bersahabat dengan alam,
tidak mau menyatu dengan alam, tidak menghormati alam alias kita memusuhi alam,
bahkan ada di antara yang merusak alam, maka cepat atau lambat hukum alampun
berlaku, artinya siapa yang berbuat maka dialah yang bertanggung jawab artinya
dia akan menanggung akibatnya. Siapa yang menanam, pasti dia akan menuai atau
mengetam atau mengenyam hasilnya. Siapa yang berhutang maka dia harus yang
membayarnya. Termasuk siapa yang menanam kebaikan ,maka dia akan menikmati
hasil kebaikannya. Siapa yang menanam keburukkan maka dia akan menerima akibat
keburukkannya.
Sesungguhnya sikap kasih sayang terhadap kedua
orang tua adalah merupakan hak yang paling kuat, dan kewajiban yang utama dan
paling utama. Barangsiapa yang mentaati kedua orang tuanya berarti dia telah
melakukan ketaatan yang paling mulia. Maka dari itu Allah swt mensejajarkan hak
kedua orang tua dengan hak-Nya dan mensejajarkan kesyukuran kepada kedua orang
tua dengan kesyukuran kepada-Nya.
Di antara hak-hak orang tua yang harus kita
laksanakan adalah menghormati mereka,
bersikaplah baik terhadap mereka, serahkan diri dan sebagian harta kita demi
jalan kemaslahatan mereka, perbanyak berbuat baik semampu kita kepada mereka
untuk meraih rido Allah sebanyak-banyaknya.
Apabila mereka telah lanjut usia maka wajib
kita untuk mengikuti kehendaknya selama tidak menyimpang dari aturan agama
dengan cara memberikan apa yang dia sukai sesuai kadar kemampuan kita.
Maafkanlah segala ucapan dan tindakan mereka yang menyakitkan hati. Janganlah
kita berkeluh kesah dalam menyajikan segala kebutuhannya, manakala yang
dibutuhkan itu ada.
Hendaklah kita bersikap baik terhadap mereka di
saat mereka dalam keadaan lemah lagi tua renta, sebagaimana mereka bersikap
baik terhadap kita di saat kita dalam keadaan lemah dan masih kanak-kanak.
Kasihlilah mereka, sayangilah mereka, bermurah hatilah kepada mereka
Kepada siapakah perbuatan yang paling utama di
dalam kita bersikap kasih sayang , taat dan berbuat baik kalau bukan kepada ke
dua orang tua kita sendiri , terutama ibu.
Ibu adalah orang yang pernah marasakan berbagai macam rasa sakit dan
kepayahan di kala dia mengadung kita . Dia sangat menderita sebagaimana
deritanya sewaktu dia sedang melahirkan kita, kemudian belanjut dengan menyusui
kita selama dua tahun. Segala keinginan makanan ditahannya yang sekiranya akan
membuat anaknya tertimpa bahaya, atau yang akan menimbulkan penyakit.
Sungguh kita semua telah membuat sang ibu kita
kepayahan saat kita berada di dalam kandungannya, terkadang dadanya terasa
penat, tangannya terasa letih. Berulang kali kita mengotori tubuh dan
pakaiannya, namun berkali-kali pula ibu kita membersihkan kotoran itu tanpa
bosan-bosan dan rasa keluh kesah. Apalagi kalau kita sedang menderita sakit,
dia semalam suntuk tidak bisa tidur, menahan lapar, susah dan menangis. Dia
juga merasakan sakit yang diderita oleh kita, selalu khawatir akan penyakit
yang akan menimpa anaknya .
Akan tetapi mengapa setelah ibu kita memberikan
pengorbanannya yang sangat besar kepada kita, namun kita sendiri tidak menaruh
kasih sayang kepadanya, bahkan kasih sayang itu dipindahkan ke orang lain ? Dan
di dalam memberikan sikap kebaikan kita mendahulukan orang lain ketimbang ibu
kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar