Senin, 06 Januari 2014

TUMBUH DAN KEMBANGKAN KASIH SAYANG

TEBARKAN KASIH SAYANG TERHADAP SESAMA BAGIAN KE 1

Kita diciptakan oleh Allah, kemudian kita tinggal di rumahnya Allah lengkap dengan segala isinya. Dimanakah itu ? Tidak lain kita tinggal di atas bumi sebagai lantai kita dan di bawah langit sebagai atap kita. Allah berwasiat kepada kita semua , jangan menganggap alam itu bukan makhlukKu, semua yang kuciptakan itu adalah makhlukKu, langit, bumi, laut, air, api, bulan, bintang, matahari. Semua itu adalah makhlukKu kata Allah. Oleh karena itu kita semua harus bisa bersahabat dengan mereka dengan cara gunakan apa yang ada di alam ini sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.

Apabila kita tidak mau bersahabat dengan alam, tidak mau menyatu dengan alam, tidak menghormati alam alias kita memusuhi alam, bahkan ada di antara yang merusak alam, maka cepat atau lambat hukum alampun berlaku, artinya siapa yang berbuat maka dialah yang bertanggung jawab artinya dia akan menanggung akibatnya. Siapa yang menanam, pasti dia akan menuai atau mengetam atau mengenyam hasilnya. Siapa yang berhutang maka dia harus yang membayarnya. Termasuk siapa yang menanam kebaikan ,maka dia akan menikmati hasil kebaikannya. Siapa yang menanam keburukkan maka dia akan menerima akibat keburukkannya.

Sesungguhnya sikap kasih sayang terhadap kedua orang tua adalah merupakan hak yang paling kuat, dan kewajiban yang utama dan paling utama. Barangsiapa yang mentaati kedua orang tuanya berarti dia telah melakukan ketaatan yang paling mulia. Maka dari itu Allah swt mensejajarkan hak kedua orang tua dengan hak-Nya dan mensejajarkan kesyukuran kepada kedua orang tua dengan kesyukuran kepada-Nya.

Di antara hak-hak orang tua yang harus kita laksanakan adalah  menghormati mereka, bersikaplah baik terhadap mereka, serahkan diri dan sebagian harta kita demi jalan kemaslahatan mereka, perbanyak berbuat baik semampu kita kepada mereka untuk meraih rido Allah sebanyak-banyaknya.

Apabila mereka telah lanjut usia maka wajib kita untuk mengikuti kehendaknya selama tidak menyimpang dari aturan agama dengan cara memberikan apa yang dia sukai sesuai kadar kemampuan kita. Maafkanlah segala ucapan dan tindakan mereka yang menyakitkan hati. Janganlah kita berkeluh kesah dalam menyajikan segala kebutuhannya, manakala yang dibutuhkan itu ada.


Hendaklah kita bersikap baik terhadap mereka di saat mereka dalam keadaan lemah lagi tua renta, sebagaimana mereka bersikap baik terhadap kita di saat kita dalam keadaan lemah dan masih kanak-kanak. Kasihlilah mereka, sayangilah mereka, bermurah hatilah kepada mereka

Kepada siapakah perbuatan yang paling utama di dalam kita bersikap kasih sayang , taat dan berbuat baik kalau bukan kepada ke dua orang tua kita sendiri , terutama ibu.  Ibu adalah orang yang pernah marasakan berbagai macam rasa sakit dan kepayahan di kala dia mengadung kita . Dia sangat menderita sebagaimana deritanya sewaktu dia sedang melahirkan kita, kemudian belanjut dengan menyusui kita selama dua tahun. Segala keinginan makanan ditahannya yang sekiranya akan membuat anaknya tertimpa bahaya, atau yang akan menimbulkan penyakit.

Sungguh kita semua telah membuat sang ibu kita kepayahan saat kita berada di dalam kandungannya, terkadang dadanya terasa penat, tangannya terasa letih. Berulang kali kita mengotori tubuh dan pakaiannya, namun berkali-kali pula ibu kita membersihkan kotoran itu tanpa bosan-bosan dan rasa keluh kesah. Apalagi kalau kita sedang menderita sakit, dia semalam suntuk tidak bisa tidur, menahan lapar, susah dan menangis. Dia juga merasakan sakit yang diderita oleh kita, selalu khawatir akan penyakit yang akan menimpa anaknya .


Akan tetapi mengapa setelah ibu kita memberikan pengorbanannya yang sangat besar kepada kita, namun kita sendiri tidak menaruh kasih sayang kepadanya, bahkan kasih sayang itu dipindahkan ke orang lain ? Dan di dalam memberikan sikap kebaikan kita mendahulukan orang lain ketimbang ibu kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar