Sabtu, 15 Februari 2014

JAGALAH HATI AGAR TIDAK BUTA



Allah swt memerikan rezki kepada semua makhluknya. Dia atur besar kecilnya rezki sesuai dengan kehendakNya. Jangankan kita manusia sampai binatang melatapun Allah kasih rezki. 

Orang yang mencari rezki untuk mencukupi segala kebutuhannya, akan tetapi mengabaikan segala perintah Allah berarti orang tersebut telah buta hatinya.

Padahal Allah telah menuntun kita bagaimanakah cara mencari rezki memalui firmanNya di dalam QS Al Qashshash ayat 77 yaitu:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ [٢٨:٧٧]

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan..

Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita yaitu, " Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat " maksudnya adalah kalau kita ingin bahagia di akhirat maka kita harus mencari apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Artinya Allah telah menyediakan segalanya, namun masih mentah. Untuk bisa dipakai atau dimakan maka kita harus mau mencarinya dengan cara yang halal. Karena Allah tahu segala kebutuhan manusia. Tidk bisa kita hanya berdoa saja tanpa dibarengi dengan usaha. Dan apa yang kita dapat dari hasil bekerja kalau tidak diawali dengan niat karena Allah, maka tidak akan ada berkahnya.

Lalu, Janganlah kamu melupakan bahagianmu dari ( kenikmatan duniawi ). Maksudnya karena kita ini hidupnya di dunia maka kita boleh menikmati apapun yang ada di dunia ini, asalkan jangan berlebih-lebihan. Karena Allah paling tidak suka kepada hal apapun atau kepada siapapun yang suka berlebih-lebihan.. Tapi harus diingat keberadaan kita di dunia ini hanya sementara, yang kekal itu di akhirat, maka di akhirat perlu bekal sangat banyak. Agar kita tidak celaka di akhirat, maka gunakan semua media yang ada di dunia ini untuk mencari bekal akhirat.

Lalu, " berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu ". Maksudnya kita harus berbuat baik terhadap sesama, janganlah saling menzalimi terhadap sesama. Lakukan oleh kita seperti apa yang telah Allah lakukan terhadap kita. Kalau ada orang yang membenci kita, maka janganlah kita benci dia. Lihat Allah, walaupun segala perintahNya dilanggar, apa yang diharamkan olehNya dikerjakan. Tidak itu saja mereka memperolok-olok Allah, mendustakan Allah, bahkan ada yang sampai menentang Allah. Tetap saja Allah kasih rezki buat mereka. Serahkan saja semuanya itu kepada Allah, kita harus sadar bahwa semua itu Allah yang mengaturnya. Asalnya dari Dia maka serahkan atau kembalikan lagi saja kepadanya.

Lalu, " Janganlah membuat kerusakan di bumi " Maksudnya kalau kita membikin kerusakan maka dampaknya bukan kepada Allah, akan tetapi kepada sesama kita, korbannya adalah rakyat kecil. Dan kalau kita membuat kerusakan di muka bumi ini, berarti sama saja dengan kita berbuat kerusakan terhadap alam. Dan kalau Allah meridoi maka alampun akan membalasnya kepada kita semua. Contohnya gempa bumi, b
anjir, longsor, stunami, angin puting beliung, gunung meletus, lumpur lapindo dan lain sebagainya.

Lalau, " Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan " Allah saja sudah tidak suka , Itu baru di dunia. Kalau tidak segera sadar diri, koreksi diri dan mawas diri untuk berubah ke arah yang lebih baik, maka Allah telah menyediakan azab dan siksa yang berat kepada siapa saja yang membikin kerusakan di muka bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar