Sabtu, 15 Februari 2014

SEHERA BERBUAT SESUATU SEBELUM TIDAK BISA BERBUAT APA-APA



     BERBUATLAH SESUATU SEBELUM TIDAK BISA BERBUAT SESUATU
                                                                                                                                            
Dari Jabir bin Abdillah ra , dia kertaka bahwa di saat Rasulullah saw sedang berkhutbah, beliau bersabda, “ Wahai sekalian manusia bertobatlah kalian sebelum kalian mati dan cepat-cepat lah kalian berbuat amal kebajikan sebelum kalian disibukkan oleh pekerjaan. Dan sambunglah antara kalian dengan Tuhan kalian dengan memperbanyak ingatan kalian kepadaNya. Dan perbanyaklah kalian bersadaqah apakah dengan cara terang-terangan ataukah dengan cara rahasia, maka pastilah kalian akan diberi rezki, ditolong dan diberi pahala”.

Saudaraku semuanya Rasulullah saw telah mengingatkan kita semua dengan sabdanya, “Wahai sekalian manusia bertobatlah kalian sebelum kalian mati “ maksudnya kita manusia itu sungguh lebih banyak berbuat dosanya daripada berbuat baiknya. Mengapa kita segera mengambil, makanan disaat kita lapar ? Mengapa segera kita berobat disaat kita sakit ? Mengapa kita segera minum disaat kita haus ? Sadarkah itu bahwa dengan berbuat begitu seolah-olah kita sudah taut dengan kematian. Kematan itu akan datang setiap waktu tanpa memberitahu kepada kita. Kematian tidak mau diundurkan dan juga tidak mau diajukan. Dia akan datang sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh Allah swt.

Lalu, “cepat-cepat lah kalian berbuat amal kebajikan sebelum kalian disibukkan oleh pekerjaan ” artinya selagi ada peluang untuk berbuat, kenapa tidak segera dilakukan ? Selagi kita muda bisa berbuat, kenapa kita harus menunggu saat kita tu ? Selagi kita masih mampu bemberikan sesuatu kepada orang lain, kenapa harus menunggu sampai kita tidak punya apa-apa ? Selagi kita sehat dapat berbuat baik, lalu kenapa mita harus menunggu kalau sakit ? Selagi kita masih kuat untuk beribadah kenapa kita harus menunggu kalau kita sudah lemah dan tidak berdaya ?. Sungguh semuanya itu adalah suatu kerugian yang besar dan akan mendatangkan petaka yang bisa dibayangkan oleh kita sendiri. Di dunia kita masih bisa merobahnya, tapi kalai kita sudah meninggal, kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Lalu, “sambunglah antara kalian dengan Tuhan kalian dengan memperbanyak ingatan kalian kepadaNya” Artinya janganlah kita mendekati Dia hanya disaat kita susah saja, di saat kita menederita saja, disaat kita lagi terkena musibah saja, di saat kita lagi sengsara saja dengan cara mengingatNya, mensucikanNya, memuji-mujiNya, mentauhidkanNya, mengbesarkanNya, sambil menangis, merengek-rengek kaya anak kecil, dengan memberikan janji-janji muluk kepadaNya, namun begitu Allah mengabulkan semua keinginannya, lalu menjadikan dirinya lupa diri, seolah-oalh tedak pernah terjadi sesuatu sebelumnya. Mulailah dia menjauhi Allah, melupakanNya dengan alasan sibuk dengan urusan dunianya , gak ada waktu, dan bahkan kalau diingatkan dia menjadi marah sampai-sampai menentangnya. Naudzubillahi min dzaalik.

Lalu, “perbanyaklah kalian bersadaqah apakah dengan cara terang-terangan ataukah dengan cara rahasia,” Dan Allah pun mengancam kepada kita semua yaitu sungguh semua amal kebaikan kita kita tidak akan diterima oleh Allah sebelum kita mengeluarkan sebagian dari harta kita yang kita citai itu untuk disalurkan kepada yang membutuhkannya dan Dia tidak akan menerima amal kebajikan kita apabia harta yang telah kita dapat itu dikeluarkan hanya untuk memperturutkan hawa nafsunya saja ( QS Ali Imran ayat 92 ). Mengapa Allah mengancam dengan keras kepada kita semua dengan ancaman seperti itu ? Karena apapun yang kita dapat itu sebenarnya bukan milik kita, walaupun kita yang telah berusaha atau bekerja mati-matian, kasarnya kaki buat kepala, dan kepala buat kaki, semua itu atas bantuannya. Ingin bukti ? Gampang sederhanan saja, bagaimanakah kalau kita diberi sehat namun tenaganya diambil oleh Allah ? Atau bagaimana kalau kecerdasan kita diambil olehNya ? Masihkan kita bisa berbuat sesuatu ? Oleh karena itu marilah kita lakukan dengan ikhlas apa yang diinginkan Allah, apakah dengan cara terang-rengan ataukah dengan cara sembunyi-sembunyi ? Sungguh dia Maha Mengetahui apapun yang kita kerjakan.

Lalu , “pastilah kalian akan diberi rezki, ditolong dan diberi pahala”. Sabda Rasulullah itu berarti sama dengan Firman Allah. Dia tidak pernah ingkar janji terhadap siapapun, Dia selalu tepati janjinya dan akan dibuktikan olehnya yaitu apa yang telah kita kerjakan semuanya itu imbalannya, balasannya atau pahalanya akan dilipat gandakan dan ini merupakan suatu rezki yang luar biasa. Selain dari itu Allah akan menoong kita disaat kita dalam kesulitan dengan menggantinya berupa kemudahan, di saat kita dalam kesempitan, digantinya dengan kemudahan, disaat kita ada masalah, diberikan cara penyelesaiannya, di saat kita dalam bahaya, maka Dia akan melindungi kita

Oleh karena itu saudaraku semuanya marilah kita merubah diri sejak saai ini, demi untuk kebaikan kita sendiri, karena tidak ada yang mampu menolong kita selain diri kita sendiri dan itupun atas izin dari Allah. Tanpa ridoNya maka tidak akan terjadi. Kita tidak akan mendapatkan bukti apapun kalau hal ini tidak dijalaninya, tidak dikerjakan. Dan kita tidak akan mendapatkan bukti juga kalau kita tidak yakin pada diri sendiri saat mengerjakan itu dan kurang yakin terhadap Allah. Mudah-mudahan Allah memberikan keuatan kepada kita untuk melakukannya.



Ya Allah Ya Rabb Tuhan semesta alam selain aku mengucapkan puji syukur atas semuanya ini, sampaikan pula salam ta’zim kami atas junjungan kami Nabi Muhammad rasulullah saw, dan terimakasih atas semuanya yang telah Engkau berikan kepada kami, semoga Engkau memberikan kekuatan kepada kami untuk melaksanakan berbagai macam kebaikan demi untuk kami sendiri, dan dapat menjauhi apapun yang akan mencelakakan diri kami sendiri. Dan tentunya semua itu adalah atas izinMu dan ridoMu. Aaamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar