BERBUATLAH SESUATU SEBELUM TIDAK BISA BERBUAT
SESUATU
Dari Jabir bin Abdillah ra , dia kertaka bahwa di saat Rasulullah saw
sedang berkhutbah, beliau bersabda, “ Wahai sekalian manusia bertobatlah kalian
sebelum kalian mati dan cepat-cepat lah kalian berbuat amal kebajikan sebelum
kalian disibukkan oleh pekerjaan. Dan sambunglah antara kalian dengan Tuhan
kalian dengan memperbanyak ingatan kalian kepadaNya. Dan perbanyaklah kalian
bersadaqah apakah dengan cara terang-terangan ataukah dengan cara rahasia, maka
pastilah kalian akan diberi rezki, ditolong dan diberi pahala”.
Saudaraku semuanya Rasulullah saw telah mengingatkan kita semua dengan
sabdanya, “Wahai sekalian manusia bertobatlah kalian sebelum kalian mati “
maksudnya kita manusia itu sungguh lebih banyak berbuat dosanya daripada
berbuat baiknya. Mengapa kita segera mengambil, makanan disaat kita lapar ?
Mengapa segera kita berobat disaat kita sakit ? Mengapa kita segera minum
disaat kita haus ? Sadarkah itu bahwa dengan berbuat begitu seolah-olah kita
sudah taut dengan kematian. Kematan itu akan datang setiap waktu tanpa
memberitahu kepada kita. Kematian tidak mau diundurkan dan juga tidak mau
diajukan. Dia akan datang sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh Allah
swt.
Lalu, “cepat-cepat lah kalian berbuat amal kebajikan sebelum kalian
disibukkan oleh pekerjaan ” artinya selagi ada peluang untuk berbuat, kenapa
tidak segera dilakukan ? Selagi kita muda bisa berbuat, kenapa kita harus
menunggu saat kita tu ? Selagi kita masih mampu bemberikan sesuatu kepada orang
lain, kenapa harus menunggu sampai kita tidak punya apa-apa ? Selagi kita sehat
dapat berbuat baik, lalu kenapa mita harus menunggu kalau sakit ? Selagi kita
masih kuat untuk beribadah kenapa kita harus menunggu kalau kita sudah lemah
dan tidak berdaya ?. Sungguh semuanya itu adalah suatu kerugian yang besar dan
akan mendatangkan petaka yang bisa dibayangkan oleh kita sendiri. Di dunia kita
masih bisa merobahnya, tapi kalai kita sudah meninggal, kita sudah tidak bisa
berbuat apa-apa lagi.
Lalu, “sambunglah antara kalian dengan Tuhan kalian dengan memperbanyak
ingatan kalian kepadaNya” Artinya janganlah kita mendekati Dia hanya disaat
kita susah saja, di saat kita menederita saja, disaat kita lagi terkena musibah
saja, di saat kita lagi sengsara saja dengan cara mengingatNya, mensucikanNya,
memuji-mujiNya, mentauhidkanNya, mengbesarkanNya, sambil menangis,
merengek-rengek kaya anak kecil, dengan memberikan janji-janji muluk kepadaNya,
namun begitu Allah mengabulkan semua keinginannya, lalu menjadikan dirinya lupa
diri, seolah-oalh tedak pernah terjadi sesuatu sebelumnya. Mulailah dia
menjauhi Allah, melupakanNya dengan alasan sibuk dengan urusan dunianya , gak
ada waktu, dan bahkan kalau diingatkan dia menjadi marah sampai-sampai menentangnya.
Naudzubillahi min dzaalik.
Lalu, “perbanyaklah kalian bersadaqah apakah dengan cara terang-terangan
ataukah dengan cara rahasia,” Dan Allah pun mengancam kepada kita semua yaitu
sungguh semua amal kebaikan kita kita tidak akan diterima oleh Allah sebelum
kita mengeluarkan sebagian dari harta kita yang kita citai itu untuk disalurkan
kepada yang membutuhkannya dan Dia tidak akan menerima amal kebajikan kita
apabia harta yang telah kita dapat itu dikeluarkan hanya untuk memperturutkan
hawa nafsunya saja ( QS Ali Imran ayat 92 ). Mengapa Allah mengancam dengan
keras kepada kita semua dengan ancaman seperti itu ? Karena apapun yang kita
dapat itu sebenarnya bukan milik kita, walaupun kita yang telah berusaha atau
bekerja mati-matian, kasarnya kaki buat kepala, dan kepala buat kaki, semua itu
atas bantuannya. Ingin bukti ? Gampang sederhanan saja, bagaimanakah kalau kita
diberi sehat namun tenaganya diambil oleh Allah ? Atau bagaimana kalau
kecerdasan kita diambil olehNya ? Masihkan kita bisa berbuat sesuatu ? Oleh
karena itu marilah kita lakukan dengan ikhlas apa yang diinginkan Allah, apakah
dengan cara terang-rengan ataukah dengan cara sembunyi-sembunyi ? Sungguh dia
Maha Mengetahui apapun yang kita kerjakan.
Lalu , “pastilah kalian akan diberi rezki, ditolong dan diberi pahala”.
Sabda Rasulullah itu berarti sama dengan Firman Allah. Dia tidak pernah ingkar
janji terhadap siapapun, Dia selalu tepati janjinya dan akan dibuktikan olehnya
yaitu apa yang telah kita kerjakan semuanya itu imbalannya, balasannya atau
pahalanya akan dilipat gandakan dan ini merupakan suatu rezki yang luar biasa.
Selain dari itu Allah akan menoong kita disaat kita dalam kesulitan dengan
menggantinya berupa kemudahan, di saat kita dalam kesempitan, digantinya dengan
kemudahan, disaat kita ada masalah, diberikan cara penyelesaiannya, di saat
kita dalam bahaya, maka Dia akan melindungi kita
Oleh karena itu saudaraku semuanya marilah kita merubah diri sejak saai
ini, demi untuk kebaikan kita sendiri, karena tidak ada yang mampu menolong
kita selain diri kita sendiri dan itupun atas izin dari Allah. Tanpa ridoNya
maka tidak akan terjadi. Kita tidak akan mendapatkan bukti apapun kalau hal ini
tidak dijalaninya, tidak dikerjakan. Dan kita tidak akan mendapatkan bukti juga
kalau kita tidak yakin pada diri sendiri saat mengerjakan itu dan kurang yakin
terhadap Allah. Mudah-mudahan Allah memberikan keuatan kepada kita untuk
melakukannya.
Ya Allah Ya Rabb
Tuhan semesta alam selain aku mengucapkan puji syukur atas semuanya ini,
sampaikan pula salam ta’zim kami atas junjungan kami Nabi Muhammad rasulullah
saw, dan terimakasih atas semuanya yang telah Engkau berikan kepada kami,
semoga Engkau memberikan kekuatan kepada kami untuk melaksanakan berbagai macam
kebaikan demi untuk kami sendiri, dan dapat menjauhi apapun yang akan
mencelakakan diri kami sendiri. Dan tentunya semua itu adalah atas izinMu dan
ridoMu. Aaamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar