Mati
ini sudah menjadi ketentuan yang pasti dialami oleh setiap yang bernyawa.
Siapapun tidak ada yang mampu menghindari, bersembunyi dari mati atau menolak
kematian.
Bagi
mereka yang sudah larut dan tenggelam kepada keduniawian, larut dalam
kesenangan dan kemewahan jelas tidak akan ingat bahwa kematian itu selalu
menyertainya kemana dia pergi dan dimana dia berada. Dia sudah tidak mau tahu
apa itu amal saleh, apalagi tentang zakat. Yang ada hanya memperturutkan hawa
nafsunya saja.
Oleh
karena itu secara tegas dinyatakan bahwa mati itu pasti datang dan datagnya
tidak terduga-duga sebelumnya. Oleh karena itu bagi kita yang masih diberikan
hidayah oleh Allah marilah kita manfaatkan kesempatan hidup yang masih Allah
berikan dengan berbuat banyak amal saleh untuk mencari rido Allah
Marilah
kita giatkan amal ibadah kita, amal saleh kita selagi kita masih diberi
kesempatan hidup, jangan ditunda-tunda, jangan sampai kita akan menyesal kelak
di kemudian hari.Marilah
kita giatkan banyak berbuat amal saleh dan ibadah lainnya selagi kita msih
sehat, dan masih muda, jangan menunggu kita jatuh sakit atau menunggu sampai
usia tua.
Marilah
kita giatkan amal ibadah kita, amal saleh kita, selagi masih memiliki
kesempatan, segera lakukan jangan menunggu datangnya kesempitan .
Marilah
kita giatkan amal ibadah kita selagi kita masih bisa memberi, apalagi bagi
siapapun yang diberi harta berlimpah guna membantu mereka yang lemah, fakir,
miskin, anak yatim , sebelum datang waktu sempit, sebelum jatuh miskin.
Sesungguhnya
dunia ini adalah sawah ladang tempat kita menanam amal, dan hasilnya akan kita
petik di akhirat nanti. Masalah amal tergantung yang kita tanam, apabila yang
ditanam amal kebaikan maka akan mendapatkan berbagai macam kenikmatan. Dan
apabila yang kita tanam amal keburukan, atau kejahatan maka akan menerima
kehinaan , zab dan siksa.
Firman
Allah swt di dalam QS Al Jatsiyah ayat 22 yaitu :
وَخَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزَىٰ كُلُّ
نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ [٤٥:٢٢]
Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar
dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan
dirugikan.
Firman Allah swt di dalam QS Al Jatsiyah ayat 28 yaitu :
وَتَرَىٰ
كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ
كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [٤٥:٢٨]
Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat
dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi
balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.
Firman Allah swt di dalam QS Al Jatsiyah ayat 29 yaitu :
فَأَمَّا
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي
رَحْمَتِهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ
[٤٥:٣٠]
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka Tuhan
mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang
nyata.
Rasulullah saw bersabda, “ Wahai manusia betaubatlah kalian kepada Alah
sebelum kalian mati, gunakanlah kesempatan hidup ini untuk beramal saleh
sebelum kalian sibuk, eratkanlah hubungan kalian dengan Tuhanmu dengan
memperbanyak dzikir kepada-Nya, dan perbanyaklah sedekah dengan rahasia atau
dengan terang-terangan, maka Allah akan memberi rizki dan menolong serta
memberi kemenangan kepada kamu sekalian.
Barangsiapa yang mau beramal saleh maka akan dimuliakan Allah sebagaimana
firman-Nya di dalam QS Al Jatsiyah ayat 30 yaitu :
فَأَمَّا
الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي
رَحْمَتِهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ
[٤٥:٣٠]
Adapun orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam
rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.
لِيُنْفِقْ
ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ
فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا
يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ
اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا [٦٥:٧]
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang
yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan
Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan
sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan
kelapangan sesudah kesempitan.
Dan Rasulullah saw pun mengingatkan melalui sabdanya, “ Cukuplah
seseorang dianggap berdosa bila dia menyia-nyiakan nafkah orang yang wajib di
beri makan ( menghidupinya ) . ( HR Imam Nasa’i )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar