Selasa, 04 Februari 2014

MARILAH KITA BERLOMBA BERBUAT AMAL SALEH BAGIAN KE II


Mati ini sudah menjadi ketentuan yang pasti dialami oleh setiap yang bernyawa. Siapapun tidak ada yang mampu menghindari, bersembunyi dari mati atau menolak kematian.

Bagi mereka yang sudah larut dan tenggelam kepada keduniawian, larut dalam kesenangan dan kemewahan jelas tidak akan ingat bahwa kematian itu selalu menyertainya kemana dia pergi dan dimana dia berada. Dia sudah tidak mau tahu apa itu amal saleh, apalagi tentang zakat. Yang ada hanya memperturutkan hawa nafsunya saja.

Oleh karena itu secara tegas dinyatakan bahwa mati itu pasti datang dan datagnya tidak terduga-duga sebelumnya. Oleh karena itu bagi kita yang masih diberikan hidayah oleh Allah marilah kita manfaatkan kesempatan hidup yang masih Allah berikan dengan berbuat banyak amal saleh untuk mencari rido Allah

Marilah kita giatkan amal ibadah kita, amal saleh kita selagi kita masih diberi kesempatan hidup, jangan ditunda-tunda, jangan sampai kita akan menyesal kelak di kemudian hari.Marilah kita giatkan banyak berbuat amal saleh dan ibadah lainnya selagi kita msih sehat, dan masih muda, jangan menunggu kita jatuh sakit atau menunggu sampai usia tua.
Marilah kita giatkan amal ibadah kita, amal saleh kita, selagi masih memiliki kesempatan, segera lakukan jangan menunggu datangnya kesempitan .

Marilah kita giatkan amal ibadah kita selagi kita masih bisa memberi, apalagi bagi siapapun yang diberi harta berlimpah guna membantu mereka yang lemah, fakir, miskin, anak yatim , sebelum datang waktu sempit, sebelum jatuh miskin.
Sesungguhnya dunia ini adalah sawah ladang tempat kita menanam amal, dan hasilnya akan kita petik di akhirat nanti. Masalah amal tergantung yang kita tanam, apabila yang ditanam amal kebaikan maka akan mendapatkan berbagai macam kenikmatan. Dan apabila yang kita tanam amal keburukan, atau kejahatan maka akan menerima kehinaan , zab dan siksa.

Firman Allah swt di dalam QS Al Jatsiyah ayat 22 yaitu :

وَخَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ [٤٥:٢٢]

Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.

Firman Allah swt di dalam QS Al Jatsiyah ayat 28 yaitu :
وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [٤٥:٢٨]

Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.
 Firman Allah swt di dalam QS Al Jatsiyah ayat 29 yaitu :

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ [٤٥:٣٠]

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.

Rasulullah saw bersabda, “ Wahai manusia betaubatlah kalian kepada Alah sebelum kalian mati, gunakanlah kesempatan hidup ini untuk beramal saleh sebelum kalian sibuk, eratkanlah hubungan kalian dengan Tuhanmu dengan memperbanyak dzikir kepada-Nya, dan perbanyaklah sedekah dengan rahasia atau dengan terang-terangan, maka Allah akan memberi rizki dan menolong serta memberi kemenangan kepada kamu sekalian.

Barangsiapa yang mau beramal saleh maka akan dimuliakan Allah sebagaimana firman-Nya di dalam QS Al Jatsiyah ayat 30 yaitu :

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْمُبِينُ [٤٥:٣٠]

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا [٦٥:٧]

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.


Dan Rasulullah saw pun mengingatkan melalui sabdanya, “ Cukuplah seseorang dianggap berdosa bila dia menyia-nyiakan nafkah orang yang wajib di beri makan ( menghidupinya ) . ( HR Imam Nasa’i )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar