MENGAPA UMAT ISLAM SELALU MUNDUR
DALAM BIDANG USAHA ?
Kewajiban kita di dunia ini
adalah beribadah kepada Allah. Allah memberikan tempat ( dunia ) ini adalah
untuk lahan mencari bekal hidup kelak untuk di akhirat. Karena hidup di akhirat
itu kan selamanya, sedangkan hidup di dunia ini hanya sementara.
Rasulullah saw sendiri berpesan keuntuk
mencari bekal pada kita semua yaitu kita harus berusaha sekuat tenaga semampu
kita untuk mendapatkan isi dunia sebanyak-banyaknya seolah-olah kita akan hidup
selamanya. Dan kita harus berusaha sekuat tenaga dan semampunya untuk mencari
bekal sebanyak-banyaknya seolah-olah kita akan mati esok hari.
Menurut M .Arifin Siregar sewaktu
menjabat Menteri Perindustrian dan Perdangangan, kebanyakan umat Islam banyak
yang usahanya mengalami kemunduran, atau bahkan tutup. Dang menurut pengamatan
beliau ada lima hal sehingga terjadi seperti itu.
1. Sikap mental umat Islam yang kurang bergairah terhadap dunia
usaha dan wira usaha. Sedangkan kita manusia itu diwajibkan untuk berusaha.
Gunakan akal dan fikiran kita untuk memikirkan jalan apa yang bisa ditempuh
agar dapat meraih harta atau rezki banyak-banyaknya, akan tetapi harus dengan
cara yang halal.
2. Kurangnya ketekunan, kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi
dunia usaha. Dunia usaha itu adalah dunia yang penuh dengan persaingan, dan
banyak sekali cara-cara kotor dilakukan. Hal itu dilakukan apakah dengan
terangterangan atau dengan cara sembunyi . Oleh karena itu diperlukan modal
berupa ketekunan. Tekun menghadapi segala permasahan yang datang untuk diatasi
bagaimanakah solusi terbaik agar masalah itu bisa tuntas. Selain modal
ketekunan, juka harus memiliki jiwa tabah dan tawakal. Tabah artinya apapun
yang datang kepada kita sudah diukur oleh Allah bahwa kita akan bisa dan harus
bisa menyelesaikannya. Allah itu Maha Adil. Dia tidak akan menguji manusia dengan
ujian yang melebihi batas kemampuan yang kita miliki. Oleh karena itu kita
harus bertawakal kepada Allah artinya kita di dalam berusaha menghadapi
permasalahan tersebut selalu dibarengi dengan doa kepada Nya.
3. Kurangnya kesadaran menabung dan berprilaku terlalu boros.
Inilah salah satu kelemahan bangsa kita, yang banyak menggunakan aji mumpung.
Mumpung aku lagimenjabat itu atau ini, mumpung aku lagi usaha itu usaha ini,
maka aku harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Sayangnya bukan digunakan
untuk kebaikan tetapi untuk memperturutkan hawa nafsu, maka terjadilah yang
namanya pemborosan.
4. Kurangnya kesadaran meningkatkan pengetahuan dan tenaga
profesionalisme. Ini juga merupakan salah satu kelemahan bangsa kita. Kalau
sudah berkerja di bidang itu ya sudah itu saja yang ditekuni. Tidak ada lagi
niat untuk mengembangkan diri apalagi untuk menuju ke tingkat profesionalisme.
Maksudnya pekerjaan dalam arti yang spesifik.
5. Kurangnya modal. Memang harus diakui ini banyak terjadi terutama
untuk kalangan orang ekonominya kelas menengah ke bawah. Ada orang yang
mempunyai keahlian tertentu, lalu mau usaha modal gak ada, jadi ya sudah lah
kerja aja di orang lain atau di suatu perusahaan. Sebaliknya ada yang punya
modal, juga tidak mu mengembangkannya, takut kalau kerja sama dengan siapapun
akan mengalami kerugian. Karena serba takut seprti mau beli motor untuk
kelancaran usaha takut tabrakan, mau beli mobil untuk kelancaran usaka, gak mau
karena biaya operasionalnya terlalu tinggi. Akhirnya hanya berjalan di tempat.
Semoga dengan tulisan ini dapat
membuka mata hati jiwa dan akali fikiran kita untuk berusaha maju demi
meningkatkan tingkat kesejahteraan diri kita, keluarga kita dan sebagian untuk
menegakkan agama kita, untuk membantu masyarakat dengan meniptakan lapangan
kerja, untuk memajukan bangsa dan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar