Rabu, 05 Februari 2014

MENGAPA UMAT ISLAM SELALU MUNDUR DALAM BIDANG USAHA ?



MENGAPA UMAT ISLAM SELALU MUNDUR DALAM BIDANG USAHA ?

Kewajiban kita di dunia ini adalah beribadah kepada Allah. Allah memberikan tempat ( dunia ) ini adalah untuk lahan mencari bekal hidup kelak untuk di akhirat. Karena hidup di akhirat itu kan selamanya, sedangkan hidup di dunia ini hanya sementara.

Rasulullah saw sendiri berpesan keuntuk mencari bekal pada kita semua yaitu kita harus berusaha sekuat tenaga semampu kita untuk mendapatkan isi dunia sebanyak-banyaknya seolah-olah kita akan hidup selamanya. Dan kita harus berusaha sekuat tenaga dan semampunya untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya seolah-olah kita akan mati esok hari.

Menurut M .Arifin Siregar sewaktu menjabat Menteri Perindustrian dan Perdangangan, kebanyakan umat Islam banyak yang usahanya mengalami kemunduran, atau bahkan tutup. Dang menurut pengamatan beliau ada lima hal sehingga terjadi seperti itu.

1.       Sikap mental umat Islam yang kurang bergairah terhadap dunia usaha dan wira usaha. Sedangkan kita manusia itu diwajibkan untuk berusaha. Gunakan akal dan fikiran kita untuk memikirkan jalan apa yang bisa ditempuh agar dapat meraih harta atau rezki banyak-banyaknya, akan tetapi harus dengan cara yang halal.

2.       Kurangnya ketekunan, kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi dunia usaha. Dunia usaha itu adalah dunia yang penuh dengan persaingan, dan banyak sekali cara-cara kotor dilakukan. Hal itu dilakukan apakah dengan terangterangan atau dengan cara sembunyi . Oleh karena itu diperlukan modal berupa ketekunan. Tekun menghadapi segala permasahan yang datang untuk diatasi bagaimanakah solusi terbaik agar masalah itu bisa tuntas. Selain modal ketekunan, juka harus memiliki jiwa tabah dan tawakal. Tabah artinya apapun yang datang kepada kita sudah diukur oleh Allah bahwa kita akan bisa dan harus bisa menyelesaikannya. Allah itu Maha Adil. Dia tidak akan menguji manusia dengan ujian yang melebihi batas kemampuan yang kita miliki. Oleh karena itu kita harus bertawakal kepada Allah artinya kita di dalam berusaha menghadapi permasalahan tersebut selalu dibarengi dengan doa kepada Nya.

3.       Kurangnya kesadaran menabung dan berprilaku terlalu boros. Inilah salah satu kelemahan bangsa kita, yang banyak menggunakan aji mumpung. Mumpung aku lagimenjabat itu atau ini, mumpung aku lagi usaha itu usaha ini, maka aku harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Sayangnya bukan digunakan untuk kebaikan tetapi untuk memperturutkan hawa nafsu, maka terjadilah yang namanya pemborosan.

4.       Kurangnya kesadaran meningkatkan pengetahuan dan tenaga profesionalisme. Ini juga merupakan salah satu kelemahan bangsa kita. Kalau sudah berkerja di bidang itu ya sudah itu saja yang ditekuni. Tidak ada lagi niat untuk mengembangkan diri apalagi untuk menuju ke tingkat profesionalisme. Maksudnya pekerjaan dalam arti yang spesifik.

5.       Kurangnya modal. Memang harus diakui ini banyak terjadi terutama untuk kalangan orang ekonominya kelas menengah ke bawah. Ada orang yang mempunyai keahlian tertentu, lalu mau usaha modal gak ada, jadi ya sudah lah kerja aja di orang lain atau di suatu perusahaan. Sebaliknya ada yang punya modal, juga tidak mu mengembangkannya, takut kalau kerja sama dengan siapapun akan mengalami kerugian. Karena serba takut seprti mau beli motor untuk kelancaran usaha takut tabrakan, mau beli mobil untuk kelancaran usaka, gak mau karena biaya operasionalnya terlalu tinggi. Akhirnya hanya berjalan di tempat.


Semoga dengan tulisan ini dapat membuka mata hati jiwa dan akali fikiran kita untuk berusaha maju demi meningkatkan tingkat kesejahteraan diri kita, keluarga kita dan sebagian untuk menegakkan agama kita, untuk membantu masyarakat dengan meniptakan lapangan kerja, untuk memajukan bangsa dan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar