Sabtu, 01 Februari 2014

PERINGATAN DARI RASULULLAH SAW



PERINGATAN  DARI  RASULULLAH SAW . Peringatan macam apakah itu  ?

Daripada Abdullah bin Amr bin 'ash r.a. berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda

"Bahawasanya Allah swt. tidak mencabut (menghilangkan) akan ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah swt. menghilangkan ilmu itu dengan mematikan alim ulama. Maka apabila sudah ditiadakan alim ulama, orang ramai akan memilih orang-orang yang jahil sebagai pemimpin mereka. Maka apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." ( HR Muslim)

Melalui Hadits ini Rasulullah saw telah mengingatkan kita semua bahwa Allah tidak akan menghilangkan ilmu yang sudah diberikan kepada manusia, tujuannya agar mereka dengan ilmu tersebut masih bisa bertahan hidup untuk mencari karunaNya sampai batas waktu yang telah ditentukan.

Akan tetapi Allah lama kelamaan akan mencabut sumber yang memberikan ilmu yaitu ulama ( ulama yang bener menurut penilaian Allah ). Karena ulama yang bener itu bisa dihitung dengan jari. 

Tugas ulama sebagai penerus amanat Rasulullah yaitu menegakkan agama Islam kalau yang sudah terkontaminasi dengan urusan dunia, pasti tidak akan membekas di hati pendengarnya, artiya apa ? Kekuatan ayat yang disampaikan itu tidak ada sama sekali. Orang yang dengerin ceramah itu, seperti dengerin irama lagu aja.

Selain dari itu orang-orang tidak mau memilih pemimpin yang bener, akan tetapi mereka akan memilih pemimpin yang jahil. Kenapa disebut demikian ? Karena oleh para calonnya sebelum diadakan pemilihan paha hari  itu sudah pada didatangi oleh  team sukses mereka, ada yang dikasih itu, ada yang dikasih ini, dan anehnya msyarakat mau saja.

Karena merasa sudah ketanaman budi, maka terpaksa mereka memilih calon yang sudah memberikan upeti tersebut. Dan setelah calon itu jadi, mulailah kezaliman itu terjadi. Karena sang pemimpin tersebut harus menutupi dana yang telah dikeluarkannya saat menjelang pemilihan.

Dan pemimpin yang jahil mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan ,bukan berarti pemimpin itu bodoh, bukan. Akan tetapi fatwa yang disampaikannya itu akan lebih banyak yang bisa menguntungkan pribadinya beserta kelompoknya, sedangkan bagi para penduduk yang dipimpinnya kebagiannya hanya sedikit, bahkan ada juga yang tidak kebagian. 

Oleh karena itu fatwanya itu akan selalu banyak menyesatkan orang lain, banyak menzaimi orang lain, karena dirinya sudah berada di dalam kesesatan. Cirinya sangat mudah, apabila telah melakukan kesalahan dan sudah diketahui bahwa dia salah, dia hanya ketawa-ketawa, padahal di dalam hatinya dia benar-benar mengetahui apa yang telah dilakukannya. Ada yang memang murni perbuatan sendiri oleh dorongan dari hati sendiri dan ada pula karena keterpaksaan oleh organisasi atau kelompoknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar