PERINGATAN DARI RASULULLAH SAW . Peringatan macam apakah itu ?
Daripada Abdullah bin Amr bin 'ash r.a. berkata: Aku mendengar
Rasulullah saw. bersabda
"Bahawasanya Allah swt. tidak mencabut (menghilangkan) akan ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah swt. menghilangkan ilmu itu dengan mematikan alim ulama. Maka apabila sudah ditiadakan alim ulama, orang ramai akan memilih orang-orang yang jahil sebagai pemimpin mereka. Maka apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." ( HR Muslim)
"Bahawasanya Allah swt. tidak mencabut (menghilangkan) akan ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah swt. menghilangkan ilmu itu dengan mematikan alim ulama. Maka apabila sudah ditiadakan alim ulama, orang ramai akan memilih orang-orang yang jahil sebagai pemimpin mereka. Maka apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." ( HR Muslim)
Melalui
Hadits ini Rasulullah saw telah mengingatkan kita semua bahwa Allah tidak akan
menghilangkan ilmu yang sudah diberikan kepada manusia, tujuannya agar mereka
dengan ilmu tersebut masih bisa bertahan hidup untuk mencari karunaNya sampai
batas waktu yang telah ditentukan.
Akan tetapi
Allah lama kelamaan akan mencabut sumber yang memberikan ilmu yaitu ulama (
ulama yang bener menurut penilaian Allah ). Karena ulama yang bener itu bisa
dihitung dengan jari.
Tugas ulama sebagai penerus amanat Rasulullah yaitu
menegakkan agama Islam kalau yang sudah terkontaminasi dengan urusan dunia,
pasti tidak akan membekas di hati pendengarnya, artiya apa ? Kekuatan ayat yang
disampaikan itu tidak ada sama sekali. Orang yang dengerin ceramah itu, seperti
dengerin irama lagu aja.
Selain dari
itu orang-orang tidak mau memilih pemimpin yang bener, akan tetapi mereka akan
memilih pemimpin yang jahil. Kenapa disebut demikian ? Karena oleh para
calonnya sebelum diadakan pemilihan paha hari
itu sudah pada didatangi oleh
team sukses mereka, ada yang dikasih itu, ada yang dikasih ini, dan
anehnya msyarakat mau saja.
Karena merasa sudah ketanaman budi, maka terpaksa
mereka memilih calon yang sudah memberikan upeti tersebut. Dan setelah calon itu
jadi, mulailah kezaliman itu terjadi. Karena sang pemimpin tersebut harus
menutupi dana yang telah dikeluarkannya saat menjelang pemilihan.
Oleh karena itu fatwanya itu akan selalu banyak menyesatkan orang lain, banyak menzaimi orang lain, karena dirinya sudah berada di dalam kesesatan. Cirinya sangat mudah, apabila telah melakukan kesalahan dan sudah diketahui bahwa dia salah, dia hanya ketawa-ketawa, padahal di dalam hatinya dia benar-benar mengetahui apa yang telah dilakukannya. Ada yang memang murni perbuatan sendiri oleh dorongan dari hati sendiri dan ada pula karena keterpaksaan oleh organisasi atau kelompoknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar